Liputan6.com, Jakarta - Salah satu komponen sepeda motor yang memiliki peran penting, adalah rantai. Dengan komponen tersebut, mampu menyalurkan tenaga mesin ke roda. Biasanya, rantai digunakan untuk motor bertransmisi manual, seperti bebek dan sport.
Secara umum, ada dua enis rantai, yaitu dengan ring atau tanpa ring. Ring atau cincin itu biasanya terbuat dari bahan karet dan berada di antara lempengan mata rantai. Jenisnya pun ada 2, yakni O-ring dan X-ring.
Advertisement
Lantas apa perbedaan antara ketiganya?
Advertisement
1. Rantai tanpa ring
Rantai ini merupakan jenis yang paling umum ditemui. Pasalnya, harga jual yang dipatok terbilang paling murah dari ketiga jenis tersebut karena tidak dilengkapi ring.
Namun, jenis ini justru yang paling lemah. Karena lempengan mata rantai saling bergesekan, alhasil tidak ada tempat bagi pelumas untuk diam.
Karena itulah rantai tanpa ring butuh dilumasi secara berkala. Usianya pun terbilang pendek karena cepat aus akibat gesekan dua lempengan tersebut.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
2. Rantai O-ring
Seperti namanya, jenis ini memiliki cincin yang berbentuk layaknya huruf O, atau melingkar. Dibanding rantai tanpa ring, jenis ini terbilang lebih awet. Pasalnya, ring berfungsi sebagai seal untuk menjaga pelumas tetap berada di antara dua lempengan mata rantai.
Meski demikian, pelumasan tersebut terjadi di dalam mata rantai, sehingga bagian luar tetap perlu dilumasi secara berkala.
Selain harga yang lebih mahal dari rantai biasa, kemungkinan kedua logam mata rantai untuk bergesekan masih ada meski menggunakan rantai O-ring. Cincin karet akan menjadi pipih dan membuat kedua logam bergesekan ketika terjadi pemampatan akibat tekanan.
3. Rantai X-Ring
Dari ketiganya, rantai X-ring merupakan jenis yang paling baik. Namun, karena kemampuannya, rantai x-ring merupakan varian yang paling mahal.
Fungsinya sama seperti rantai O-ring, yaitu untuk menjaga bagian dalam rantai tetap terlumasi dengan baik.
Yang membedakan ialah bentuknya yang menyerupai huruf X membuat cincin ini tidak menjadi pipih tapi justru terpilin. Hal ini membuat kedua logam tidak akan bergesekan ketika terjadi pemampatan.
Karena kemampuan tersebut, tak heran jika harga jualnya terbilang mahal. Bahkan, rantai X-ring juga diterapkan pada beberapa ajang balap, termasuk WSBK dan MotoGP.
Sumber: Otosia.com
Advertisement