Gempa Tak Surutkan Pertamina Penuhi Kebutuhan BBM

Meski dalam kondisi tak menentu, Pertamina tetap berupaya melayani pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan Elpiji.

oleh Septian Pamungkas diperbarui 16 Agu 2018, 18:47 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2018, 18:47 WIB
Gempa Lombok
Kondisi RSUD Tanjung Lombok Utara yang mengalami kerusakan 90 persen akibat gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu, 5 Agustus 2018. (Foto: Liputan6.com/Fitri Haryanti Harsono)

Liputan6.com, Jakarta - Bencana gempa yang memporak-porandakan Lombok beberapa waktu lalu menelan banyak korban jiwa dan luka-luka.

Tercatat hingga Senin (13/8/2018), dampak gempa berkekuatan 7 Skala Richter (SR) itu menyebabkan 436 orang meninggal dunia.

Meski dalam kondisi tak menentu, Pertamina tetap berupaya melayani pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan Elpiji.

Seusai gempa, SPBU Pertamina bahkan 100 persen beroperasi sehingga memperlancar mobilitas warga terdampak bencana.

Bahkan, SPBU di Kayangan Lombok Utara yang merupakan wilayah terparah terdampak gempa, juga melayani masyarakat seperti biasa.

Saat ini bantuan dari berbagai pihak mengalir untuk membantu meringankan beban para korban.

Pertamina pun turut ambil bagian dalam upaya pemulihan korban gempa dengan menyalurkan bantuan ke lokasi-lokasi gempa, berupa sembako, obat-obatan, dapur umum, dan mendirikan Mandi Cuci Kakus (MCK).

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:


Selanjutnya

Pertamina
Pertamina turut membantu korban gempa bumi di Lombok. (Pertamina)

Tidak cuma itu, Pertamina juga memberikan bantuan dengan menurunkan tim medis guna mendukung proses perawatan pasien korban gempa, baik perawatan fisik maupun psikologis.

Berdasarkan temuan tim medis di lapangan, selain mengalami trauma kepala, trauma tulang, banyak juga yang mengalami ketakutan psikis.

Psikolog kenamaan Tika Bisono mengapresiasi upaya Pertamina dalam membantu pemulihan kondisi kesehatan dan psikologis korban gempa.

Ia berharap, trauma healing yang diberikan tim medis Pertamina dapat membantu korban gempa dalam melupakan trauma yang menghinggapi mereka. Karena memang tidak mudah menghilangkan bayang-bayang yang pernah dialami pada saat kejadian.

"Misalnya saja ketika itu mereka melihat cuaca gelap atau tanah turun. Nah ketika mereka melihat mendung, bisa saja mereka menjadi stres dan ketakutan. Itu yang harus dihilangkan," terangnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya