Liputan6.com, Karawang - Anti-lock Breaking System (ABS) menjadi salah satu fitur keselamatan yang kini semakin banyak diterapkan pabrikan sepeda motor di Indonesia.
Hanya saja, ABS saat ini banyak diaplikasi pada sepeda motor dengan mesin 150 cc ke atas. Hanya Yamaha FreeGo, motor bermesin 125 cc yang baru menggunakannya.
Advertisement
Baca Juga
Padahal, berdasarkan riset yang dilakukan perusahaan multinasional yang bergerak pada bidang teknik dan elektronika asal Jerman, Bosch bersama Universitas Indonesia, penggunaan ABS pada sepeda motor bisa mengurangi total jumlah kecelakaan sebesar 27 persen.
“ABS sepeda motor dari Bosch meningkatkan stabilitas kendaraan dengan cara mencegah roda mengunci saat pengereman dan membantu pengendara agar tidak terjatuh sehingga meningkatkan keselamatan berkendara,” ujar Managing Director Bosch Indonesia, Andrew Powell, saat ditemui i sela acara ASEAN Automobile Safety Forum 2018 yang digelar oleh ASEAN New Car Assessment Program (NCAP) di Proving Ground Bridgestone di Karawang, Jawa Barat.
Penggunaan ABS di Indonesia memang awalnya hanya diterapkan pada kendaraan roda empat, jikapun di sepeda motor, maka motor-motor bermesin di atas 150 cc yang ada ABS.
Sebelumnya
Selain itu, motor-motor yang digunakan ABS juga rata-rata diproduksi bukan di Indonesia, melainkan berstatus impor.
Sedangkan sepeda motor dengan mesin 250 cc ke bawah mendominasi pasar otomotif nasional. Tak pelak, tingginya penggunaan motor bemesin kecil juga sama dengan angka kecelakaannya.
Kala itu, sejumlah pabrikan motor banyak menyatakan, berdasarkan riset yang mereka lakukan, kosumen belum terlalu memerlukan penggunaan ABS.
Namun secara perlahan ABS kini jadi salah satu fitur yang mulai dilirik pabrikan motor di Indonesia untuk dipasang sebagai fitur keselamatan standar.
Advertisement