Liputan6.com, Jakarta - Kecelakaan lalu lintas tak mengenal tempat dan waktu. Karena itu, sebaiknya setiap pengendara selalu waspada dan berhati-hati.
Namun jika mengalami kecelakaan di jalan raya atau jalan tol terlebih saat kondisi jalanan cukup lengang sehingga banyak mobil melaju cepat, ada beberapa cara yang patut dilakukan. Demikian seperti yang disampaikan Jusri Pulubuhu, pendiri dan instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC).
Advertisement
Baca Juga
“Pertama, periksa kondisi lalu lintas sekitar, terutama bagian belakang aman atau tidak,” kata Jusri kepada Liputan6.com, Kamis (15/11/2018).
Jika memang terjadi kecelakaan, ada baiknya menggunakan lampu darurat (hazard) sesuai dengan UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), Pasal 121 ayat 1.
Kedua, jika kondisi aman, maka segera keluar dengan hati-hati dan tinggalkan kendaraan Anda.
Ketiga, selesaikan segala sesuatu terkait kecelakaan tersebut di area safe zone atau lokasi aman.
“Ingat, pengendara lain bisa saja tidak mampu mengendalikan kendaraanya dan membuat kecelakaan berikut. Have a safe driving,” ujarnya.
Tips Menghindari Kecelakaan Fatal Setelah Menabrak Tiang Listrik
Tak hanya itu, ada juga tips mensiasati jika terjadi kecelakaan atau tepatnya menabrak sebuah tiang listrik bahkan saluran listrik dengan tegangan tinggi.
Ya, menabrak tiang listrik memang sangat berbahaya. Sebab, bisa saja kabel listrik ada yang terputus dan mengenai mobil Anda. Kabel tersebut berpotensi menyalurkan arus listrik yang berbahaya dan tak terlihat bisa menyengat tubuh.
Nah, untuk menghindari hal yang tak diinginkan, ada beberapa cara yang perlu diperhatikan jika Anda menabrak tiang listrik.
1. Tetap di dalam mobil
Jika terjadi kecelakaan semua perangkat pada mobil biasanya mengalami sejumlah kerusakaan. Yang berbahaya adalah jika kabel listrik ada yang terputus dan mengenai mobil Anda. Jika Anda keluar mobil maka risikonya lebih tinggi, karena Anda tak tahu seberapa besar arus listrik dan kemana penyebarannya.
2. Mundur jika mobil masih menyala
Apabila mesin mobil masih menyala maka ada baiknya mundur secara perlahan kemudian menjauh. Pastikan Anda tidak melindas kabel listrik yang terputus.
3. Telepon layanan darurat
Jika masih berada di dalam mobil, Anda tak boleh memegang sesuatu, terlebih logam. Sebab, logam dapat menghantarkan arus listrik dengan baik.
Sebaliknya, jika Anda tak berhati-hati maka resiko tersengat listrik lebih besar. Jika petugas layanan darurat menyatakan ‘Anda aman’ maka itulah waktu yang tepat untuk keluar.
4. Beritahu orang lain
Jika Anda melihat ada mobil atau orang lain yang mendekat, ada baiknya peringatkan mereka agar menjauh. Sebab, mereka yang berniat menolong justru akan lebih beresiko tersengat.
5. Melompat keluar
Jika memang Anda merasa khawatir bahkan mobil sudah terlihat percikan api. Pilihan yang tepat adalah melompat keluar.
Namun, perlu dicatat untuk keluar dari mobil ada baiknya kedua kaki melompat secara bersamaan sejauh mungkin. Jangan pernah turun perlahan lalu menyentuh mobil dan permukaan tanah secara bersamaan. Jika Anda hanya turun dengan satu kaki atau sambil berpegangan, bukan tak mungkin arus listrik akan menyambar dan justru lebih berbahaya.
Melompatlah dengan dua kaki bersamaan secara berulang, pastikan jarak minimum Anda dengan mobil sejauh 10 meter.
Advertisement