Biodiesel B30 Masuk Tahap Pengujian, Kualitas Diklaim Setara Euro4

Biodiesel B30 yang disebut-sebut memiliki standar seperti Euro4 akan diimplementasikan pada 2021 dan diuji lebih cepat

oleh Herdi Muhardi diperbarui 28 Nov 2018, 14:02 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2018, 14:02 WIB
Harga Pertamax Naik
Aktivitas pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU Abdul Muis, Jakarta, Senin (2/7). Pertamina (Persero) secara resmi menaikkan harga Pertamax Cs akibat terus meningkatnya harga minyak dunia. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Penggunaan bakar minyak Biodesel B20 (biodiesel 20 persen) diklaim akan lebih menguntungkan terhadap kinerja mesin Diesel dan lebih ramah lingkungan.

Namun begitu, program mandatori biodiesel ini akan berkembang lagi dimana bahan bakar minyak akan ditambah 30 persen dengan menggunakan bahan bakar nabati yang berasal dari minyak kelapa sawit atau B30.

Kabarnya, biodiesel B30 yang disebut-sebut memiliki standar seperti Euro4 akan diimplementasikan pada 2021 dan diuji lebih cepat, yaitu awal 2019 mendatang.

"Jadi ada pemikiran kenapa tidak sekalian saja, nanti daripada tes lagi di waktu berbeda,” ujar Direktur Industri Maritim Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika, di acara diskusi Roadmap Kebijakan Biodisel di Indonesia oleh Forum Wartawan Otomotif Indonesia (Forwot), di The Hook, Jakarta, Selasa (27/11/2018).

Menurut Putu, pada dasarnya untuk pengujian B30 sudah dimulai akhir tahun ini dengan persiapan mencapai 80-90 persen. Artinya sisa persiapan agar pengujian berlangsung hanya sekitar 10 persen.

“Kalau (pengujian dilakukan) Desember agendanya terlalu lama, maka kami akan mulai Januari,” ucapnya. Namun sayang, untuk detail waktu pengujian Putu belum mau mengatakan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:


Selanjutnya

Karena itu, untuk saat ini pemerintah masih menunggu, bagaimana sistem pengujian biodiesel B30, apakah menggunakan metode seperti pengujian sebelumnya atau apakah ada evaluasi untuk mendapatkan hasil lebih baik.

“Kita juga harus dengarkan berbagai pihak. Keputusan kita bersama akan kami putuskan. Kami kan harus ada kesiapan juga, Euro 4 ini sudah diproduksi atau belum. Karena kan mobilnya belum ada juga. Ini yang kami coba diskusikan,” terangnya.

Karena masih dalam tahap pengujian, maka saat ini para pabrikan otomotif sendiri belum melakukan produksi kendaraan B30 berstandar non-Euro4.

“Sekarang kan kendaraan Diesel Euro4 diproduksi untuk memenuhi ketentuan pemerintah. Sekarang belum ada Euro 4 ngapain mereka produksi,” tutupnya .

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya