Liputan6.com, Yogyakarta - Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (PSEKP) dan Inovation Center for Automatic (ICA) meluncurkan Becak Listrik (Belis).
Dalam peluncurannya, UGM memberikan 12 unit Belis kepada tukang becak yang berada di sekitar kampus UGM.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Peneliti PSEKP UGM, Fahmy Radhi, inovasi tenaga penggerak energi listrik pada becak diharapkan dapat meringankan beban tukang becak yang masih memanfaatkan tenaga manusia.
“Peluncuran becak listrik ini sebagai upaya membantu tukang becak agar mampu meningkatkan jasa layanannya. Tujuannya adalah untuk memanusiakan para tukang becak,” kata Fahmy seperti dilansir situs resmi UGM.co.id, Jumat (21/12/22018).
Dia juga menyatakan, dengan energi listrik maka hal itu juga lebih dinilai ramah lingkungan, karena tenaga listrik, bukan energi fosil seperti untuk kendaraan bermotor.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
1 Juta Belis
Tak hanya 12 unit Belis, Fahmy menyatakan, UGM ingin mengembangkan dengan jumlah yang lebih besar
“Ke depan kami bercita-cita bisa mengembangkan 100 becak listrik, lalu menjadi 1.000 hingga 1 juta becak listrik untuk tukang becak di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik UGM, Prof. Nizam menyampaikan, di era teknologi saat ini moda transportasi becak semakin tersisihkan. Terlebih dengan hadirnya becak motor atau kendaraan jasa transportasi online.
“Harapannya dengan adanya becak listrik ini mampu meningkatkan perekonomian para pengayuh becak,” katanya.
Keberadaan Belis sendiri ternyata tak hanya untuk transportasi, melainkan diharapkan menjadi ikon wisata Yogyakarta.
Sedangkan Ketua Paguyuban Belis, Sutaryo mengatakan rasa terima kasih kepada UGM yang telah memberikan bantuan Belis.
“Terima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan kepada kami,” tuturnya.
Advertisement