Bukti Mekanik Honda Tak Bisa Dipandang Sebelah Mata

Honda memiliki mekanik andal. Hal itu dibuktikan dengan memenangkan kompetisi mekanik tingkat Asia-Oceania.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 21 Des 2018, 20:25 WIB
Diterbitkan 21 Des 2018, 20:25 WIB
Teknisi Honda
Seorang teknisi Honda asal Indonesia sedang mengikuti kompetisi uji praktek Honda Asia-Oceania Motorcycle Technician Skill Contest 2018 yang digelar di Surabaya, Jawa Timur. (Herdi Muhardi)

Liputan6.com, Jakarta - Tak hanya fokus penjualan, PT Honda Astra Motor (AHM) juga menjaga performa terkait purna jual dan juga spare parts, termasuk soal kemampuan atau kehebatan teknisi dalam menangani sepeda motor.

Menurut General Manager Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM), Wedijanto Widarso, ada dua yang membuat teknisi Honda memiliki kualitas dan sangat kompetitif.

 

“Kalau kami (Honda) minimum persyaratan jadi teknisi adalah SMK,” ucap Wedi usai acara grand final Honda Asia-Oceania Motorcycle Technician Skill Contest 2018 di Surabaya, Jawa Timur.

Jika dikaitkan dengan kompetisi mekanik secara global, dari segi pendidikan ada teknisi di beberapa negara justru tak bisa membaca atau menulis.

Hal ini pula apabila dilihat dari skill atau keahlian dalam membedah sepeda motor, teknisi Indonesia memiliki kemampuan di atas rata-rata.

Kedua, lanjut Wedi, teknisi Honda Indonesia terampil karena kerap mengikuti berbagai pelatihan-pelatihan yang dilakukan bengkel resmi sepeda motor Honda (AHASS) atau main dealer.

“Kami terstruktur sekali. Jadi standarnya, dari Sabang sampai Merauke sama. Mereka, instruktur maindelaer itu tersertifikat,” ucap Wedi.

Selanjutnya

Sementara itu, Marketing Director AHM, Thomas Wijaya mengungkapkan, dengan teknisi yang andal, hal itu dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.

"Tujuan kami adalah walau pasar itu up and down, tapi bagaimana yang namanya after sales itu pelayanan bengkel harus tetap naik, kenapa? Karena pada saat market naik konsumen akan semakin percaya, terlebih kalau pasarnya terkoreksi (menurun)konsumen juga tetap ke bengkel kami,” ucap Thomas.

Thomas menyatakan, untuk pembelian sepedamotor, setidaknya konsumen hanya melakukan sekali dalam dua atau tiga tahun. Namun untuk perawatan justru frekuensinya bisa dilakukan beberapa kali dalam setahun.

“Yang panting kualitas imej dari pelayanan jaringan AHASS, spare part kita paling utama, di luar produk dan penjualan ini harus balance. Pasti akan ada korelasi, konsumen tak hanya puas beli motor, tapi konsumen juga puas dengan palayanan dan spare part,” tutupnya.

Sekadar informasi, dua mekanik Honda Indonesia baru-baru ini dinobatkan sebagai juara Honda Asia-Oceania Motorcycle Technician Skill Contest 2018 yang digelar di Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis (20/12) malam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya