Mercedes-Benz Bakal Luncurkan G63 AMG, Ini Harganya

Mercedes-AMG meluncurkan varian performa tinggi dari G-Class, yakni G63 pada Februari 2018 lalu.

oleh Amal Abdurachman diperbarui 14 Jan 2019, 09:05 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2019, 09:05 WIB
Mercedes-AMG G63
Mercedes-AMG G63 (Amal/Liputan6.com)

Liputan6.com, Magelang - Mercedes-AMG meluncurkan varian performa tinggi dari G-Class, yakni G63 pada Februari 2018 lalu. Satu tahun telah berlalu, dan kini PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) siap meluncurkan SUV legendaris tersebut dalam waktu dekat.

Menurut Radite Erlangga, Department Manager MBDI, saat ini G63 dalam proses homologasi. Penjualan G63 diperkirakan akan dimulai secara resmi pada bulan Maret mendatang.

Daya tarik utama mobil ini berada pada mesin yang bersemayam di balik bonnet. Seperti keluarga 63 lainnya, mobil ini menggunakan mesin 4,0 liter twin-turbo V8 yang sanggup memuntahkan tenaga 577 tk dengan torsi puncak 850 Nm.

Tenaga dari mesin disalurkan ke roda melalui transmisi kopling ganda 9-percepatan dan 4Matic AWD yang dikembangkan AMG.

Mercedes-AMG mengklaim akselerasi 0-100 km/jam membutuhkan waktu 4,5 detik dengan kecepatan puncak 220 km/jam. Dengan paket AMG Driver's Package, kecepatan puncaknya menjad 240 km/jam.

Meski belum meluncur secara resmi, MBDI akan menjual G63 dengan harga Rp 5,459 miliar dengan status off the road.

Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:

Mercedes-Benz Tak Hadirkan Varian G-Class Selain G63, Mengapa?

Mercedes-Benz Indonesia berencana mengeluarkan varian terbarunya dari G-Class yakni G63 pada 2018 ini. Namun Mercedes tak akan mengeluarkan varian G-Class lain selain G63.

Roelof Lamberts, President & CEO PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia, mengatakan untuk varian G-Class di Indonesia, ia sudah meminta ke pabrik atau manufaktur Mercedes-Benz di Austria agar mempertimbangkan untuk memproduksi lebih banyak kendaraan setir kanan selain dari G63. 

 

 
 

 

"Sudah ada model-model diesel, tapi sayangnya model-model diesel tersebut hanya diperkenalkan pada negara-negara yang memiliki kualitas bahan bakar yang baik. Dan untuk solar atau diesel di Indonesia masih belum bisa karena kualitas solarnya masih belum memenuhi persyaratan," kata Roelof saat jumpa pers di bilangan Thamrin, Jakarta, Selasa (7/2/2018).

Menurutnya, varian yang berbahan bakar bensin masih dapat dipertimbangkan untuk melakukan produksi setir kanan lebih banyak.

"Kami sudah meminta mereka untuk mempertimbangkan produksi model-model lain selain Mercedes G63 yang setir kanan dan juga berbahan bakar diesel. Jadi mari kita berdoa bersama saja agar ini disetujui," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya