Liputan6.com, Jakarta Banyak orang yang tidak puas dengan tampilan standar mobilnya. Untuk menyesuaikan selera dan peningkatan performa artinya mobil harus mendapat sentuhan modifikasi.
Tapi ingat, memodifikasi kendaraan tidak boleh sembarangan. Ada ketentuan-ketentuan yang harus dipatuhi terutama soal keselamatan. Tak jarang terjadi kasus mobil terbakar dan sejenisnya karena modifikasi tanpa paham aspek teknisnya.
Advertisement
Baca Juga
Ujung-ujungnya pemilik mobil akan merugi. Belum kerugian lain lagi yang sebelumnya tidak dipertimbangkan.
Artiunya modifikasi yang sembarangan bisa menggugurkan garansi mobil. Menurut laman Auto2000, ada tiga contoh modifikasi yang berpotensi mengugurkan garansi mobil Toyota.
Â
1. Pasang Velg Diameter Besar
Paling sering, orang mengganti velg saat memodifikasi bagian luar mobil. Biasanya, velg yang dipilih velg racing dengan ukuran jauh lebih besar dari standar. Penggunaan velg besar memberi beban berlebih pada komponen kaki-kaki mobil, baik kemudi maupun peredam kejut.
Jika terjadi masalah pada kaki-kaki akibat penggunaan velg tersebut, maka klaim garansi bisa ditolak. Selain itu, kierja kaki-kaki juga akan terpengaruh saat velg berganti ukuran.
Advertisement
2. Ubah Audio System dan Kelistrikan
Di sisi interior, instalasi perangkat audio kerap dilakukan. Seperti memasang head unit atau menambah komponen lain speaker paling sering dilakukan dengan alasan meningkatkan sistem hiburan.
Tapi dikarenakan pemasangan yang salah, seperti mengambil power yang tidak sesuai atau asal menyambung kabel tanpa memperhitungkan tegangan justru mengakibatkan banyak masalah.
Mulai dari aki yang cepat tekor sampai korsleting listrik yang bisa berujung pada terbakarnya mobil. Ini banyak terjadi di instalatur amatir atau modifikasi dengan budget seadanya.
Sebenarnya tidak dilarang selama pemasangannya baik-baik saja, tapi bahanya kalau dipasang tidak sesuai. Ada yang main sambung atau teknisi belum paham betul soal sistem perkabelan dari mobil tersebut.
3. Ganti ECU
Lalu, modifikasi mesin juga sudah biasa. Untuk mendapatkan performa yang sesuai keinginan, tak sedikit yang mengambil jalan pintas.
Salah satu alternatifnya adalah dengan memasang perangkat elektronik tambahan berupa chip microcomputer atau biasa disebut piccyback.
Tapi sistem kerja piggyback yang mengubah pola kerja engine control unit (ECU) berdampak cukup besar bagi mesin. Pemasangan piggyback itu membuat ECU dipaksa bekerja ekstra keras.
Sumber: Otosia.com
Advertisement