Liputan6.com, Jakarta Hyper-GT Mclaren Speedtail lahir untuk memecahkan rekor baru. Setidaknya, dalam keluarga hypercar asal Inggris, ia hadir sebagai yang tercepat saat ini.
Reinkarnasi McLaren F1, menjadi gambaran paling mendekati bagi Speedtail (juga disebut XP2). Kodratnya melanjutkan kejayaan sang mid-cockpit era 90-an: lahir sebagai model terkencang saat ini. Ia sanggup mematahkan rekor internal (391,07 km/jam) dengan menembus batas 400 km/jam. Tepatnya 403 km/jam. Terpancar pula aura F1 kala melongok isi kabin. Posisi pengemudi persis di bagian tengah.
Advertisement
Baca Juga
Saat pengujian, titik 400 km/jam ini tidak dicapai satu atau dua kali saja. Sesi terakhir di Kennedy Space Center, Florida, AS, mencatatkan 30 kali pencapaian top speed. Berarti bukan hanya mempertimbangkan kecepatan, melainkan ada sisi ketahanan yang dimiliki. Program ini sendiri, merupakan sesi penutup serangkaian pengujian. Telah sukses terlaksana di Idida, Spanyol dan Papenburg, Jerman.
Pemeran utama dari kapabilitas XP2 berasal dari dapur pacu hybrid di tengah. Unit konvensional V8 4.0 L twin turbo, bersanding dengan motor listrik. Sinergi keduanya sanggup gelontorkan figur daya fantastis 1.055 Tk dengan torsi monster 1.150 Nm. Akselerasi menuju 300 km/jam, sanggup diraih dalam tempo 12,8 detik saja.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Rangka Monocage Carbon Fiber
Tentu tidak hanya berasal dari mesin. Rangka monocage carbon fiber, bodi serat karbon, aluminium active suspension turut punya andil dalam kehebataan Hyper-GT ini. Menciptakan bobot kering 1.430 kg tanpa mengkompromikan kekuatan struktur.
Selain itu, lenggokan eksotis tubuh berfungsi sebagai penunjang aerodinamika. Ia tidak berusaha pamer potensi diri, meski seluruh bagian dirancang sebagai pendukung performa. Profil cenderung mengalir lembut nan elegan, menempatkan kubah kokpit condong ke depan. Garisnya pun bersih sampai ke belakang, tanpa spoiler besar atau rongga berlebihan. Persis di poros depan tampak komponen penutup roda. Perlu diketahui ini merupakan elemen demi meminimalisir turbulensi udara di ruang spatbor. Posisi tetap statis walau XP2 melaju kencang.
Untuk mencapai 403 km/jam tadi melibatkan seluruh organ mulai dari mesin, suspensi, sampai ke bodi. Diberi nama Velocity Mode yang dikembangkan khusus bagi Speedtail. Di samping mengoptimalkan kinerja jantung, sistem mengatur sudut aileron aktif di bokong. Kamera spion menutup rata dengan permukaan bodi demi mengurangi hambatan udara. Selanjutnya, Chassis Control merendahkan Speedtail sejauh 35 mm.
Kuota Speedtail sendiri sudah habis dan mulai dikirim Februari 2020. McLaren hanya memproduksi Speedtail sebanyak 106 unit. Jika penasaran, banderol dimulai dari 1,97 juta Euro atau setara Rp30,6 miliar. Ini belum termasuk daftar personalisasi yang sangat panjang untuk menciptakan keunikan masing-masing.
Sumber: Oto.com
Advertisement