Mercedes-Benz Putuskan Suntik Mati X-Class

Mercedes-Benz akhirnya memutuskan untuk menyuntik mati pikap X-Class. Alasan pabrikan asal Jerman itu menghentikan penjualan mobil pekerja keras berbasis Nissan Navara tersebut lantaran tidak terlalu laku.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Feb 2020, 12:07 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2020, 12:07 WIB
Mercedes-Benz
Mercedes-Benz akhirnya memutuskan untuk menyuntik mati pikap X-Class.

Liputan6.com, Jakarta - Mercedes-Benz akhirnya memutuskan untuk menyuntik mati pikap X-Class. Alasan pabrikan asal Jerman itu menghentikan penjualan mobil pekerja keras berbasis Nissan Navara tersebut lantaran tidak terlalu laku.

Bila dihitung, eksistensi nomenklatur X berarti hanya bertahan tiga tahun. Tak aneh memang bila si model anyar ini menjadi korban keputusan Daimler untuk memangkas biaya.

Dikabarkan Mercedes selalu meninjau kembali portofolio secara berkala. Saat ini mereka memutuskan bahwa X-Class bakal dimatikan pada Mei. Pasalnya, divisi Van Mercedes tempat bernaung X-Class, mengalami kerugian sebanyak 2,4 miliar Euro pada 2019.

Padahal pernah ada rencana mempertahankan line up ini. Di kuartal pertama 2019, Mercedes berniat untuk memproduksi unit di Argentina. Namun ternyata kenyataan berkata lain. Ekspektasi pasar terhadap harga diyakini tidak memungkinkan bagi X-Class untuk dapat bersinar di Amerika Selatan.

Faktanya, ia tidak terlahir sebagai model orisinal Mercedes Benz. Mereka mengambil Nissan Navara dan membungkus ulang agar membawa identitas berkelas ala pabrikan asal Jerman. Lihat saja profil samping, persis sang saudara dari Jepang meski Mercedes terbukti sanggup membuatnya tampil lebih mewah di interior.

Pun dari segi harga, X-Class tidak dapat dibilang kompetitif. Dengan inti mendasar mobil pekerja, Nissan dapat ditebus lebih murah 16 ribu Euro di Jerman atau sekitar Rp 243 juta.

Banderol Renault Alaskan, juga mengenakan basis Navara, lebih murah 4 ribu Euro. Sebagai basis, harga dasar Mercedes dilabeli 48.790 Euro, sekitar Rp 742 jutaan. Memang ada keunikan selain kemewahan, yakni sokongan dapur pacu diesel V6 di varian X350d.

Dianggap Terlalu Mahal

Kendati begitu, mewah dan unik mungkin bukan jawaban di segmen mobil komersial pekerja keras. Posisinya tidak praktis untuk sebuah kendaraan peningkat gaya hidup.

Juga terlalu mahal di jajaran mobil komersial. Di samping itu, ia benar-benar terlihat bagai Nissan Navara. Tak mengherankan bila akhirnya tidak laku.

Terbukti dari data penjualan. Secara global, X-Class hanya pernah mencatatkan penjualan maksimum 16.700 unit per tahun di 2018. Kemudian menurun di 2019 dengan angka 15.300 unit – ia hanya menjalani siklus setahun penuh selama dua periode.

Kala membandingkan dengan Navara, Nissan menorehkan penjualan 66.000 unit di semester pertama 2019. Sangat jauh bukan?

Dalam line up global, X-Class hanyalah produk niche yang berkontribusi di kawasan Australia dan Afrika Selatan. Untuk saat ini Mercedes tetap memenuhi permintaan konsumen, dengan X350d menjadi varian yang masih ditawarkan.

Ia menggendong unit V6 diesel 3.0 liter dengan gelontoran tenaga 258 PS berikut daya puntiran besar 550 Nm. Sementara varian berkode X250d dan X220d sudah hilang dari daftar pada situs di Jerman.

Sumber: Oto.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya