CEO Harley-Davidson Angkat Tangan Hadapi Penurunan Penjualan

Penurunan penjualan beberapa tahun terakhir membuat CEO Harley-Davidson, Matthew Levatich secara resmi mengundurkan diri, Jumat 28 Februari 2020 lalu.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 01 Mar 2020, 16:10 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2020, 16:10 WIB
Harley-Davidson
Harley-Davidson LiveWire mulai dipasarkan di Amerika Serikat. (Harley-Davidson)

Liputan6.com, Jakarta Penurunan penjualan beberapa tahun terakhir membuat CEO Harley-Davidson, Matthew Levatich secara resmi mengundurkan diri, Jumat 28 Februari 2020 lalu.

Telah bersama perusahaan selama 26 tahun, dan dipromosikan menjadi CEO pada tahun 2015, Levatich juga mundur dari dewan direksi pabrikan motor Amerika Serikat tersebut.

"Saya sangat beruntung telah menghabiskan waktu bertahun-tahun dengan perusahaan yang dihormati seperti Harley-Davidson," kata Levatich, seperti dilansir Forbes.

Terdapat kekosongan pada kursi pemimpin, Anggota Dewan, Jochen Zeitz akan menjadi CEO sementara Harley-Davidson.

"Dewan dan Matt sepakat bahwa sekarang adalah waktu untuk kepemimpinan baru di Harley-Davidson," kata Zeitz.

Menjadi merek ikonik di Amerika Serikat, Harley-Davidson terus berjuang karena penjualannya mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan harga motor yang ditawarkan cukup mahal.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Pernah Produksi Motor Listrik

Penurunan minat dari konsumen yang lebih muda, dan meningkatnya persaingan dari merek lain membuat Harley-Davidson harus menyiapkan strategi baru menghadapi pasar.

Selama Levatich menjabat sebagai CEO, Harley-Davidson menjadi perhatian karena membuat terobosan baru, yakni memproduksi dan menjual kendaraan listrik LiveWire.

Harley juga memperkenalkan sepeda motor murah untuk bersaing dengan model Asia dan Eropa. Hal ini membuat penjualan motor Harley-Davidson secara global meningkat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya