Beribadah pada Malam Lailatul Qadar Pahalanya Seperti Beribadah Selama Seribu Bulan

Malam Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan, menawarkan ampunan dosa dan keberkahan luar biasa; ketahui amalan terbaik untuk meraihnya!

oleh Laudia Tysara Diperbarui 29 Mar 2025, 10:30 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2025, 10:30 WIB
Malam 25 Ramadan, Ribuan Jamaah Khusyuk Menjemput Lailatul Qadar di Masjid Istiqlal
Mereka menghabiskan waktu dengan membaca Alquran, memanjatkan doa, dan melaksanakan sholat malam. (merdeka.com/Nanda F. Ibrahim)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Malam Lailatul Qadar, malam yang penuh kemuliaan dalam Islam, dipercaya memiliki keutamaan luar biasa. Ibadah yang dilakukan pada malam ini, menurut firman Allah SWT dalam QS. Al-Qadr ayat 3: 'لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ' (Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan), dihitung setara dengan ibadah selama seribu bulan atau lebih dari 83 tahun.

Hal ini ditegaskan pula dalam hadits Nabi Muhammad SAW: 'Barang siapa yang beribadah pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.' (HR. Bukhari).

Keutamaan Lailatul Qadar tidak hanya sebatas pengampunan dosa, tetapi juga mendatangkan keberkahan dan rezeki. Meskipun waktu pastinya dirahasiakan Allah SWT, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, khususnya pada malam-malam ganjil. Ini merupakan kesempatan emas untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih pahala yang tak terhingga.

Amalan-amalan seperti shalat malam (tahajud), membaca Al-Qur'an, berdzikir, berdoa, dan bersedekah sangat dianjurkan. Malam ini memberikan kesempatan bagi setiap hamba untuk mendapatkan ampunan dan rahmat Allah SWT. Namun, karena waktu pastinya tidak diketahui, umat Islam semakin bersemangat untuk menghidupkan setiap malam di sepuluh hari terakhir dengan berbagai amalan.

Beribadah pada malam Lailatul Qadar, dengan segala keutamaannya, menjadi momen yang dinantikan umat muslim. Pahala yang dijanjikan, setara dengan ibadah selama seribu bulan, mendorong semangat untuk memperbanyak amal ibadah di sepuluh hari terakhir Ramadhan. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Sabtu (29/3/2025).

Beribadah pada Malam Lailatul Qadar Pahalanya Seperti?

Waktu Turunnya Malam Lailatul Qadar 2021
Ilustrasi Masjid Credit: pexels.com/Eyup... Selengkapnya

Keutamaan beribadah di malam Lailatul Qadar dijelaskan secara rinci dalam Al-Qur'an dan Hadits. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Qadr ayat 3: "لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ" (Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan). (QS. Al-Qadr: 3). Itu artinya, setiap amalan kebaikan yang dilakukan pada malam Lailatul Qadar akan dilipatgandakan pahalanya, setara dengan ibadah selama seribu bulan atau sekitar 83 tahun lebih.

Ini menunjukkan betapa besarnya nilai ibadah pada malam tersebut. Melansir dari umsida.ac.id, Rahmad Salahuddin TP SAg MPdI menjelaskan bahwa pahala tersebut bukan hanya setara, tetapi lebih dari seribu bulan.

Hadits Nabi Muhammad SAW juga menekankan keutamaan ini. Beliau bersabda, "Barang siapa yang beribadah pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari).

Hadits ini menekankan pentingnya keikhlasan dan niat yang tulus dalam beribadah. Selain pengampunan dosa, ibadah di malam Lailatul Qadar juga diyakini mendatangkan keberkahan dan rezeki. Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa bahkan amalan sekecil apapun yang dilakukan dengan ikhlas di malam Lailatul Qadar akan memiliki nilai yang luar biasa.

Meskipun waktu pasti Lailatul Qadar dirahasiakan Allah SWT, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, khususnya pada malam-malam ganjil. Ini didasarkan pada hadits Nabi SAW yang menganjurkan untuk mencari Lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, terutama pada malam-malam ganjil. (HR. Bukhari dan Muslim).

Kesempatan ini jangan sampai dilewatkan begitu saja. Setiap amalan yang dilakukan dengan penuh keikhlasan dan keimanan akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

Rasulullah SAW sendiri memberikan contoh teladan dengan meningkatkan intensitas ibadahnya di sepuluh malam terakhir Ramadhan. Beliau beri'tikaf, memperbanyak shalat, membaca Al-Qur'an, berdzikir, dan berdoa. (HR. Bukhari no. 2026, Muslim no. 1172).

 

 

Amalan pada Malam Lailatul Qadar

  1. Shalat Malam (Qiyamul Lail): Shalat malam, seperti shalat Tahajud, Tarawih, atau shalat Witir, merupakan amalan utama di malam Lailatul Qadar. Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk menghidupkan malam ini dengan shalat.

    Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, yang artinya: "Barang siapa yang melaksanakan salat pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari dan Muslim). Melaksanakan shalat malam dengan khusyuk dan penuh keikhlasan akan membawa kita lebih dekat kepada Allah SWT.

    Shalat malam di malam Lailatul Qadar bukan hanya sekadar ibadah ritual, tetapi juga menjadi sarana untuk membersihkan diri dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Dengan mendekatkan diri kepada-Nya melalui shalat, kita akan merasakan ketenangan dan kedamaian hati. Rasulullah SAW selalu menekankan pentingnya shalat malam, terutama di bulan Ramadhan, sebagai bentuk ketaatan dan kedekatan dengan Sang Pencipta.

  2. Membaca Al-Qur'an: Membaca, memahami, dan merenungkan ayat-ayat Al-Qur'an merupakan amalan yang sangat dianjurkan di malam Lailatul Qadar. Al-Qur'an diturunkan pada malam ini, sehingga membaca Al-Qur'an pada malam ini memiliki keutamaan yang luar biasa. Bahkan, membaca satu ayat saja di malam Lailatul Qadar memiliki pahala yang setara dengan membaca Al-Qur'an selama seribu bulan.

    Membaca Al-Qur'an dengan tartil dan memahami maknanya akan memberikan kedamaian dan ketenangan hati. Kita dapat merenungkan ayat-ayat suci tersebut dan mengambil hikmah dari setiap kata yang dibaca. Dengan memahami isi Al-Qur'an, kita akan semakin dekat kepada Allah SWT dan mendapatkan petunjuk hidup yang benar.

  3. Berdoa: Memperbanyak doa, terutama doa Lailatul Qadar, merupakan amalan yang sangat dianjurkan. Doa yang dipanjatkan dengan penuh keikhlasan dan harapan akan dikabulkan oleh Allah SWT.

    Rasulullah SAW mengajarkan doa yang dianjurkan untuk dibaca saat mencari malam Lailatul Qadar: " اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي" (Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni). Artinya: 'Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, dan Engkau mencintai pengampunan, maka ampunilah aku.' (HR. Tirmidzi).

    Melansir dari buku Sukses Berburu Lailatul Qadar karya Muhammad Adam Hussein, S.Pd, M.QHi, doa ini memohon ampunan dan rahmat Allah SWT.

    Doa merupakan bentuk komunikasi kita dengan Allah SWT. Kita dapat menyampaikan segala permohonan, harapan, dan curahan hati kita kepada-Nya. Di malam Lailatul Qadar, doa-doa kita akan lebih mudah dikabulkan karena malam tersebut merupakan malam yang penuh berkah dan kemuliaan. Perbanyaklah berdoa memohon ampunan, keberkahan, dan perlindungan dari Allah SWT.

Amalan pada Malam Lailatul Qadar Selanjutnya

Warga Dubai Sholat Tahajud di Malam Lailatul Qadar
Umat Muslim melaksanakan sholat Tahajud selama Malam Lailatul Qadar pada bulan suci Ramadhan di Masjid Naif di Dubai (5/5/2021). Malam Lailatul Qadar di mana Alquran pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad. (AFP/Karim Sahib)... Selengkapnya
  1. Berzikir dan Memperbanyak Istigfar: Mengisi malam Lailatul Qadar dengan zikir seperti tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir adalah amalan yang sangat dianjurkan. Selain itu, memperbanyak istigfar juga dapat membuka pintu ampunan Allah SWT.

    Beberapa bacaan zikir yang bisa diamalkan antara lain: Subhanallah wa bihamdih, subhanallahil ‘azhim; Astaghfirullahal ‘adzim; Laa ilaaha illallah, wahdahu laa syariikalah, lahul mulku wa lahul hamdu, wa huwa ‘alaa kulli syai’in qadir. Zikir merupakan bentuk ibadah yang sederhana namun memiliki manfaat yang besar bagi jiwa dan raga.

    Dengan berzikir, hati kita akan menjadi tenang dan damai. Zikir juga dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Perbanyaklah berzikir dan istigfar di malam Lailatul Qadar untuk memohon ampunan dan rahmat dari Allah SWT.

  2. Bersedekah: Bersedekah di malam Lailatul Qadar memiliki keutamaan yang luar biasa. Pahala sedekah yang dilakukan pada malam ini lebih besar dibandingkan dengan bersedekah di waktu lain. Rasulullah SAW dikenal sebagai orang yang paling dermawan, dan beliau menjadi lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan.

    Rasulullah bersabda, "Sedekah yang paling utama adalah sedekah pada bulan Ramadhan." Sedekah dapat berupa uang, makanan, pakaian, atau bantuan lainnya kepada orang yang membutuhkan.

    Bersedekah di malam Lailatul Qadar merupakan bentuk kepedulian kita kepada sesama dan sekaligus sebagai investasi akhirat. Dengan bersedekah, kita dapat membantu meringankan beban orang lain dan mendapatkan pahala yang berlimpah dari Allah SWT. Sedekah juga dapat membersihkan harta kita dari hal-hal yang tidak baik.

  3. I'tikaf di Masjid: Rasulullah SAW biasa melakukan i'tikaf pada 10 malam terakhir Ramadhan untuk mencari malam Lailatul Qadar. I'tikaf berarti berdiam diri di masjid dengan niat beribadah pada Allah SWT, memperbanyak salat, doa, zikir, dan membaca Al-Qur'an. J

    ika tidak memungkinkan untuk i'tikaf di masjid, seseorang bisa tetap menghidupkan malam di rumah dengan memperbanyak ibadah dan menjauhi kesibukan duniawi. I'tikaf merupakan bentuk pengasingan diri dari kesibukan duniawi untuk fokus beribadah kepada Allah SWT.

     

Ciri Malam Lailatul Qadar

Meskipun waktu pasti Lailatul Qadar dirahasiakan, beberapa ciri-ciri sering dikaitkan dengan malam tersebut. Melansir dari Baznas dan MUI, ciri-ciri ini bersifat relatif dan tidak selalu muncul. Namun, meningkatkan kualitas ibadah di sepuluh malam terakhir Ramadhan tetap dianjurkan, karena setiap malam memiliki potensi untuk menjadi Lailatul Qadar.

Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Qadr (97):1-5, yang menjelaskan keutamaan malam tersebut.

  1. Suasana Tenang dan Damai: Malam Lailatul Qadar ditandai dengan suasana yang tenang, damai, dan sunyi. Udara terasa sejuk dan nyaman, sehingga hati menjadi lebih khusyuk dalam beribadah. Ini sesuai dengan hadits yang menggambarkan Lailatul Qadar sebagai malam yang tenang dan tenteram.

    Suasana tenang dan damai ini memungkinkan kita untuk lebih fokus dalam beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan menjauhi hiruk pikuk kehidupan sehari-hari, kita dapat merasakan kedamaian dan ketenangan batin.

  2. Cahaya yang Berbeda: Beberapa riwayat menyebutkan bahwa langit pada malam Lailatul Qadar akan terlihat lebih cerah atau berbeda dari biasanya. Namun, ciri ini bersifat relatif dan tidak selalu terjadi. Yang terpenting adalah niat dan keikhlasan dalam beribadah.

    Meskipun ciri ini tidak selalu terlihat, kita tetap dapat merasakan kehadiran Allah SWT melalui ketenangan dan kedamaian hati. Yang terpenting adalah keikhlasan dan kesungguhan kita dalam beribadah.

  3. Berkurangnya Kelelahan: Orang yang beribadah di malam Lailatul Qadar sering merasa lebih berenergi dan tidak lelah, meskipun telah beribadah semalaman. Ini merupakan karunia Allah SWT bagi hamba-Nya yang beribadah dengan ikhlas.

    Meskipun kelelahan fisik mungkin tetap ada, kita akan merasakan kekuatan batin yang luar biasa untuk terus beribadah. Ini merupakan tanda bahwa Allah SWT meridhoi ibadah kita.

  4. Kehadiran Malaikat: Beberapa riwayat menyebutkan bahwa malaikat akan turun ke bumi pada malam Lailatul Qadar. Kehadiran mereka membawa keberkahan dan kedamaian bagi orang-orang yang beribadah.

    Kehadiran malaikat ini membawa suasana spiritual yang kuat dan meningkatkan kekhusyukan ibadah. Kita dapat merasakan kehadiran Allah SWT dan malaikat-malaikat-Nya yang senantiasa menyertai kita.

  5. Kesejukan dan Rasa Bahagia: Malam Lailatul Qadar memberikan kesejukan dan rasa bahagia yang luar biasa kepada orang-orang yang beribadah. Ini merupakan tanda dari rahmat dan ampunan Allah SWT.

    Kesejukan dan kebahagiaan ini merupakan karunia dari Allah SWT bagi hamba-Nya yang beribadah dengan ikhlas. Rasa bahagia dan tenang ini akan memberikan kekuatan dan semangat untuk terus beribadah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya