Liputan6.com, Jakarta - Penjualan bahan bakar jenis Premium telah dibatasi sejak 2014. Pemerintah pun menggajak masyarakat untuk beralih menggunakan bahan bakar non subsidi, Pertalite.
Menjadi jenis bahan bakar baru, Pertalite banyak dipilih masyarakat karena memiliki kadar oktan lebih tinggi dari Premium dan dibanderol lebih murah dibandingkan Pertamax.
Advertisement
Baca Juga
Seperti dilansir Garda Oto, selain harga, ternyata masih banyak perbedaan antar Pertalite dengan Pertamax. Simak pembahasannya berikut ini.
1. Nilai Oktan
Dari sisi oktan, Pertalite memiliki RON (Research Octane Number) 90 dan Pertamax 92. Hal ini menunjukkan besar tekanan yang bisa diberikan sebelum pembakaran bensin secara spontan.
Semakin tinggi nilai oktan suatu bahan bakar, maka BBM akan lebih lama untuk terbakar. Selain itu, kendaraan yang memiliki kompresi tinggi lebih cocok menggunakan bahan bakar beroktan tinggi.
2. Warna Cairan
Perbedaan lain ialah warna cairan dari masing-masing bahan bakar. Tak hanya sebagai pertanda, warna tersebut juga berpengaruh pada kinerja mesin, karena bahan bakar tanpa bahan pewarna dapat menghasilkan pembakaran lebih sempurna.
3. Polusi
Setiap bahan bakar memiliki tingkat polusi yang berbeda berdasar kualitas dari bahan bakar tersebut. Karena itu, sebaiknya pemilik kendaraan juga memperhatikan hal ini untuk menjaga lingkungan lebih sehat.
Bahan bakar Premium merupakan penghasil polusi paling besar dan Pertamax Plus paling sedikit.
4. Kompresi Mesin
Pertamax dibuat untuk mesin dengan kompresi diatas 10:1 sampai 10,9:1. Bahan bakar ini juga berada di bawah Pertamax Plus jika dilihat dari kualitas keunggulannya.
Meski demikian, Pertamax memiliki kandungan yang kurang lebih sama dengan Pertalite. Mengandung zat aditif seperti pembersih, anti karat, dan zat penjaga kemurnian bahan bakar dari air atau demulsifier.
Advertisement