Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini Honda memperkenalkan CBR1000RR-R Fireblade terbaru. Nahas, pabrikan berlambang sayap mengepak itu terpaksa melakukan recall atau penarikan kembali untuk perbaikan pada produk anyar tersebut.
Uniknya, hal ini dilakukan sebelum model itu menyebar. Positif, mengingat item yang diyakini bakal menjadi sumber masalah berasal dari sektor mesin.
Advertisement
Baca Juga
Diungkap oleh pihak Honda Eropa, connecting rod (conrod) kepunyaan CBR1000RR-R kemungkinan mengalami cacat metalurgi. Tak dijelaskan apakah berkaitan dengan kualitas maupun durabilitasnya. Namun ada potensi kerusakan dari item penghubung antara piston dan crankshaft itu.
Mereka bahkan menyebut, ada sekitar 300 unit CBR Triple R yang mengalami kejadian ini. Atau kira-kira 10 persen dari total unit motor peruntukan kawasan Eropa. Untungnya kegagalan produksi itu ditemui sebelum sang kuda besi dipakai konsumen.
Dan, permasalahan seputar conrod tempa berbahan titaniumnya ini, tak terjadi di wilayah lain seperti Amerika Serikat.
Hanya saja kedatangannya bakal terlambat sekitar 1-2 minggu. Pasalnya, ada penghentian produksi di Jepang akibat pandemi COVID-19. Padahal, sudah cukup banyak penggila kecepatan yang menantikan.
Memasuki satu dekade kiprahnya, CBR1000RR-R bertransformasi di segala sektor. Paling mencolok tentu saja tampilan.
DNA MotoGP
Pada bagian fairing terdapat tiga buah winglet yang menyatu dengan tubuh. Inspirasinya diambil dari RC213V versi 2018. Meski tak bisa dibongkar, fungsi item itu tetap sama, berkaitan dengan urusan downforce dan aerodinamika. Ya, inilah satu penanda perihal DNA MotoGP pada CBR1000RR-R Fireblade.
Lantas menyoal performa, dipercayakan kepada mesin DOHC 4-silinder 16 katup berkapasitas 999,9 cc. Mampu menghasilkan daya 217 Hp/14.500 rpm dan torsi 113 Nm di 12.500 rpm.
Menariknya, ramuan pihak sayap kepak ini lebih besar dari Ducati Panigale V4. Salah satu pesaing CBR Triple R di kejuaraan WSBK itu punya mesin lebih besar, 1.103 cc. Namun, output yang dicapai adalah 211,1 Hp/13.000 rpm.
Tentu bukan cuma itu faktor kesigapannya melahap aspal. Honda meningkatkan handling lewat berbagai ubahan. Sebut saja pemanjangan wheelbase yang berdampak pada perubahan dimensi.
Advertisement
Rigiditas Sasis
Bahkan menyasar hingga area lengan ayun. Rigiditas sasis Fireblade 2020 pun turut ditingkatkan, demi memberikan impresi berkendara yang lebih sempurna.
Atas alasan itu pula Honda CBR1000RR-R Fireblade mendapat cukup banyak pendukung berkendara. Sebut saja traction control dengan 9 tahap penyetelan. Kemudian riding mode, rem ABS hingga sistem kunci pintar.
Paling menarik, ia punya fitur launch control dan start control yang dapat diatur pula tingkatannya. Begitu juga dengan fitur lain seperti level rem ABS dan engine brake.
Sumber: Oto.com