Liputan6.com, Jakarta - Yamaha memperlebar pasar di Amerika Serikat. Namun, bukan untuk jajaran motornya tapi sepeda listrik class-3, yaitu Civante yang dapat digunakan oleh pecinta kebugaran di rumah atau sebagai komuter.
Melansir Autoevolution, karena model ini khusus untuk pasar Negeri Paman Sam, sepeda listrik ini memiliki kecepatan yang dibatasi sebesar 45 kph. Menggunakan motor mid-drive Yamaha PW Series SE, yang mampu menghembuskan torsi sebesar 70 Nm.
Menurut rilis dari pabrikan asal Jepang ini, Civante tidak hanya cepat, tapi juga responsif, gesit, dan ringan.
Advertisement
Baca Juga
Sistem triple-sensor (sensor torsi, kecepatan, dan irama engkol) menerapkan jumlah torsi dan daya yang tepat saat pengendara membutuhkannya.
Dengan demikian, sepeda ini menghasilkan daya bantu pedal yang baik, karena sepeda ini hadir dengan pedal-assist dan tanpa mode torsi saja.
Jadi, daya akan terputus jika pengendara berhenti mengayuh atau kecepatan tertinggi sudah tercapai.
Baterai lithium-ion 500 watt yang terdapat di rangka dapat diisi langsung saat sepeda digunakan atau mati, dengan kapasitas 80 persen dalam satu jam.
Spesifikasi
Spesifikasinya, sepeda listrik ini menggunakan drivetrain 10 kecepatan, rantai ganda, rem cakram hidraulik, shifter Shimano STI.
"Civante akan memperkenalkan kelompok pengendara baru ke kualitas, kenyamanan, dan kinerja legendaris Yamaha dan meningkatkan serta mendiversifikasi pilihan ritel kami," ujar Drew Engelmann, Yamaha’s Power Assist Bicycle group sales and marketing Manager.
Advertisement
Tourqe Kit Mini Hub, Konverter Sepeda Listrik Buatan Indonesia
Tren penggunaan sepeda kembali meningkat saat masa PSBB transisi. Toko sepeda pun dipenuhi oleh konsumen, dan harga sepeda melambung akibat permintaan yang tinggi.
Nah, bagi Anda yang sudah mendapatkan sepeda idaman dan masih belum terbiasa bersepeda jarak jauh. Salah satu hal yang bisa Anda lakukan adalah menyulap sepeda kesayangan menjadi sepeda listrik.
Biasanya konverter listrik masih diimpor dari luar negeri. Namun, ternyata di Indonesia pun sudah ada produk lokalnya seperti yang dibuat oleh PT. Era Asena Mandiri.
Kit buatan Indonesia ini dapat mengubah sepeda konvensional menjadi sepeda listrik dengan cara menyematkan motor elektrik di tengah roda sepeda.
Alfred Andreas selaku owner PT. Era Asena Mandiri mengungkapkan alasan meluncurkan versi hub. "Sementara ini, hub motor yang paling banyak ditawarkan oleh pelaku bisnis, dengan demikian pasar pun umumnya hanya mengenal jenis ini. Kami mengembangkan tipe hub motor, berarti tidak perlu banyak effort utk mengedukasi pasar. Hanya tinggal menggarisbawahi keunggulan produk kami," ungkap Alfred kepada Liputan6.com.
Motor listrik berjenis hub memang sudah banyak beredar di pasaran, terutama produk asal Cina. Namun, Alfred mengaku tidak akan bersaing secara langsung karena produk yang ditawarkan berbeda.
"Kita tidak akan head to head. Kita mencari jalan untuk mengisi pasar sepeda listrik yang masih belum terbangun di Indonesia. Yang penting bagi kami adalah mengangkat unsur ke"lokal"an. Menekankan ini adalah produksi lokal, desain dan assembling lokal, sehingga after sales servis menjadi lebih mudah, dan lain sebagainya," sambung Alfred.
Tourqe Kit Mini Hub menggunakan tegangan 22,2 volt yang sanggup menghasilkan daya mencapai 800 watt. Menurut Alfred, kecepatan yang dihasilkan bisa bersaing dengan hub motor 250-500 watt dengan tegangan yang lebih tinggi.
Bobotnya diklaim paling ringan di kelasnya, tidak lebih dari 1,5 kg dan diameternya sebesar 10 cm (diklaim terkecil di kelasnya). Sehingga tidak menjadi beban bagi pengguna yang ingin mengayuh sepeda seperti biasa.