Usai Ditilang, Pelanggar di Padang dapat Siraman Rohani

Operasi Patuh 2020 yang berlaku hingga Rabu (5/8/2020 masih berlangsung di seluruh Indonesia. Ada cerita unik dari operasi ini yang datang dari Ditlantas Polda Sumatera Barat.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Agu 2020, 12:14 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2020, 12:13 WIB
Operasi Patuh Jaya Dimulai
Polisi Lalu lintas menilang pengendara sepeda motor saat Operasi Patuh Jaya 2020 di Jalan Letjen Suprapto, Jakarta Pusat, Kamis (23/7/2020). Ditlantas Polda Metro Jaya menggelar Operasi Patuh Jaya 2020 hingga 5 Agustus untuk menertibkan masyarakat dalam berlalu lintas. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Padang - Operasi Patuh 2020 yang berlaku hingga Rabu (5/8/2020 masih berlangsung di seluruh Indonesia. Ada cerita unik dari operasi ini yang datang dari Ditlantas Polda Sumatera Barat.

Mereka melibatkan ustaz untuk memberikan tausiah kepada para pelanggar. Hal ini agar bisa menumbuhkan kesadaran akan keselamatan dalam berkendara di Kota Padang.

Direktur Lalu Lintas Polda Sumbar, Kombes Pol Yofie Girianto Putra mengatakan, ada 35 pelanggar yang terjaring Operasi Patuh Singgalang 2020. Pelanggaran yang paling banyak ditemukan petugas adalah tak memakai helm.

"Ini merupakan fokus kami agar masyarakat tertib berlalu lintas dan mengedepankan keselamatan diri mulai dari menggunakan helm, tidak melawan arus, tidak menggunakan telepon genggam ketika mengemudi," terangnya, dikutip dari Antara, Sabtu (1/8/2020).

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pentingnya Menaati Aturan

Sementara itu, Ustaz Nurul Yaqin memberi tausiah tentang pentingnya menerapkan aturan yang dbuat pemerintah. Menurutnya hal itu juga tertulis dalam kitab suci Al Quran.

"Ada tiga perkara yang kita patuhi, pertama aturan dari Allah SWT, kedua dari Rasulullah Muhammad SAW, dan ketiga aturan dari pemerintah kita," katanya.

Nurul Yaqin mengatakan poin penting yang dibahas adalah poin yang ketiga yaitu mematuhi aturan pemerintah termasuk aturan dan tata tertib berlalu lintas.

"Seperti memakai sabuk pengamanan, memakai helm, dan kondisi saat ini memakai masker dan menjaga jarak. Di sini, yang dilakukan pemerintah bertujuan untuk kebaikan kita sendiri seperti kita memakai helm untuk mengurangi cedera di kepala jika mengalami kecelakaan," kata dia.

 

Mendapat Hikmah

Ia berharap para pelanggar lalu lintas dapat mengambil kesimpulan dan hikmah agar bisa mengubah sikap agar tidak melanggar aturan.

"Karena yang mengubah diri sendiri hanya diri kita sendiri, dan Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sebelum kaum tersebut mengubah dirinya," tuturnya.

Sumber: Otosia.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya