Liputan6.com, Jakarta - Setiap rumah tangga pasti menghadapi berbagai tantangan dan persoalan yang berbeda-beda. Namun, tak sedikit pasangan suami istri yang merasa goyah saat badai itu datang.
Sebagian bahkan merasa rumah tangganya gagal hanya karena tidak sesuai harapan. Padahal, menurut pendakwah Ustadz Adi Hidayat (UAH), adanya masalah justru merupakan bagian dari proses kehidupan.
Ustadz Adi Hidayat menegaskan bahwa rumah tangga paling ideal adalah milik Rasulullah SAW. Namun, bukan berarti rumah tangga Nabi tidak pernah mengalami masalah.
Advertisement
Menurut UAH, rumah tangga Nabi pun diwarnai persoalan. Namun, dari persoalan-persoalan itu lahirlah banyak petunjuk dan tuntunan yang sangat berharga bagi umat Islam.
Dirangkum dari tayangan video di kanal YouTube @TabunganAkhiratTV, dikutip Kamis (17/04/2025), UAH menjelaskan bahwa setiap masalah dalam rumah tangga adalah bagian dari kasih sayang Allah.
Ia menyampaikan bahwa persoalan yang hadir bukan dimaksudkan untuk membuat kehidupan suami istri menjadi hancur, melainkan sebagai jalan untuk mencapai ketenangan dan kedamaian.
Masalah yang datang dalam pernikahan ibarat ujian yang akan memberikan ilmu baru bagi kedua pasangan. Setelah masalah itu selesai, biasanya muncul ketenangan yang lebih dalam.
Tidak hanya itu, pasangan juga menjadi lebih saling memahami setelah melewati masa sulit bersama. Karakter dan sifat masing-masing mulai terlihat dengan lebih jernih.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Setiap Masalah Cari Solusinya
“Setelah persoalan selesai, biasanya rumah tangga itu jadi lebih kuat, lebih saling paham, dan lebih siap menghadapi tantangan berikutnya,” ungkap UAH.
Menurutnya, Allah memberikan masalah agar manusia bisa belajar dan naik tingkat dalam ilmu dan kesabaran. Tidak ada cobaan yang sia-sia jika dihadapi dengan ilmu dan iman.
Oleh karena itu, penting bagi setiap pasangan untuk tidak panik atau putus asa saat masalah datang. Justru saat itulah waktu terbaik untuk saling mendekatkan diri kepada Allah.
UAH menyarankan agar setiap permasalahan dicari solusinya dengan kembali kepada Al-Qur’an dan sunnah. Banyak ayat dan hadits yang menjadi petunjuk dalam kehidupan rumah tangga.
Dengan kembali kepada ajaran agama, maka hati akan menjadi lebih tenang dan tidak mudah terpancing emosi. Solusi pun akan lebih mudah ditemukan.
Ustadz Adi Hidayat juga mengingatkan bahwa rumah tangga bukan sekadar tempat tinggal bersama, tapi medan ibadah yang penuh ujian dan kesempatan untuk meraih pahala.
Setiap kesabaran, pengorbanan, dan usaha memperbaiki hubungan akan bernilai ibadah jika diniatkan karena Allah. Maka, jangan anggap masalah sebagai akhir segalanya.
Advertisement
Masalah Bisa Membuat Bijak dan Harmonis
Masalah bisa menjadi awal dari kedewasaan dan kekuatan dalam berumah tangga. Pasangan yang belajar dari masalah akan tumbuh menjadi lebih bijak dan harmonis.
UAH juga mengingatkan bahwa komunikasi yang baik sangat penting dalam menyelesaikan masalah. Saling mendengarkan dan menghindari prasangka buruk menjadi kunci utama.
Selain itu, jangan sungkan untuk meminta nasihat dari orang-orang saleh atau ustadz yang bijak agar mendapat panduan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Dengan demikian, rumah tangga tidak hanya menjadi tempat berteduh secara fisik, tapi juga secara spiritual. Sebuah tempat belajar, berjuang, dan mencintai karena Allah.
Masalah bukanlah tanda kegagalan, tetapi tanda bahwa rumah tangga sedang diajarkan oleh Allah untuk naik kelas dan menjadi lebih kuat dari sebelumnya.
Jika setiap pasangan memahami hal ini, maka mereka akan menghadapi setiap ujian dengan hati lapang dan kepala dingin, serta tetap teguh dalam iman dan cinta.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
