Tertidur Puluhan Tahun, Delage Siap Bangkit dengan Hypercar Hybrid

Jika Anda membayangkan pabrikan mobil asal Prancis, yang pertama kali muncul di kepala adaalah Peugeot. Namun, ternyata ada brand lain yang siap hadirkan hypercar hybrid, yaitu Delage.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Agu 2020, 07:00 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2020, 07:00 WIB
Hypercar Hybrid Delage D12
Hypercar Hybrid Delage D12 (ist)

Liputan6.com, Jakarta - Jika Anda membayangkan pabrikan mobil asal Prancis, yang pertama kali muncul di kepala adaalah Peugeot. Namun, ternyata ada brand lain yang siap hadirkan hypercar hybrid, yaitu Delage.

Delage siap meluncurkan hypercar hybrid bernama D12. Mobil tersebut akan masuk jalur produksi pada 2021 dengan jumlah sangat terbatas. Hanya 30 unit diciptakan untuk pasar global. Delage sebenarnya bukan pemain baru. Pabrikan berdiri pada 1905 dan sempat merajai berbagai kejuaraan dunia.

Paling terkenal, prestasinya mendominasi balap Grand Prix pada pertengahan 1920-an, menggunakan lini inovatif LCV bermesin V12 2,0 liter. Bahkan juga sempat merebut gelar World Champion of Car Builder pada 1927. Sayang, produsen harus menghentikan usahanya pada 1953.

Pada 2019, wirausahawan Prancis Laurent Tapie mengumumkan bakal mengembalikan brand ke persaingan. Setelah mencapai kesepakatan dengan pemilik resmi, Les Amis de Delage. Saat itu pula proses pengembangan produk dikembangkan. Tapie pun berencana mengoperasikan pabrik lama Levallois-Perret sebagai basis. Tetapi masih terkendala, karena pemerintah telah menjadikannya bangunan cagar budaya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Ramah Lingkungan

Mobil anyar Delage memanfaatkan teknologi terkini yang ramah lingkungan. Ya, D12 adalah hypercar yang mengusung hybrid. Model disuguhkan dalam dua tipe. Versi standar sekaligus menjadi paling bertenaga mengusung embel-embel GT. Berbobot 1.400 kg, mampu menyemburkan daya dorong puncak 1.130 PS. Sementara satunya disebut Club, lebih ditujukan melibas sirkuit. Punya tubuh lebih ringan, mencapai 1.310 kg. Tapi semburan tenaga tertingginya lebih kecil, yakni 1.038 PS. Tentu banderol tidak murah, mulai Rp 34 miliaran. Fantastis. Kabarnya dua mobil sudah terjual. Namun, belum diketahui orang kaya mana yang meminang.

Jantung mekanis berkubikasi 7,6 liter dengan konfigurasi silinder V12. Dikombinasikan motor elektrik yang tak diketahui berapa outputnya. Dapur pacu disandingkan bersama sistem pemindah gigi manual 8-speed. Walau belum diinformasikan berapa kecepatan maksimumnya, diklaim D12 dapat melesat dari posisi nol ke 100 kpj dalam 2,5 detik. Tapie pun yakin hypercarnya bisa menetapkan rekor baru di Sirkuit Nurburgring Nordschleife, di kelas mobil road-legal. Gelar yang saat ini dipegang Aventador SVJ. Lini besutan brand Italia, Lamborghini. Mampu mengelilingi trek ikonik dalam 6 menit 44,97 detik pada Juli 2018.

Berkapasitas dua orang, wujud tampak terinspirasi dari mobil Formula 1 lewat posisi kokpit streamline di tengah. Jok disusun segaris ke belakang. Walau memang penumpang buritan bakal tak merasa nyaman lantaran sempit. Untuk mengaksesnya, pengguna harus membuka atap kabin ke depan, mirip pesawat tempur. Wajah agresif dengan moncong mengerucut dan terlindungi material transparan. Memperlihatkan suspensi pushrod.

 

Sektor Penerangan

Sektor penerangan ditempatkan pada fender yang juga bertindak sebagai front wing. Sasis monokok serat karbon merupakan hasil pengembangan bersama mantan pembalap F1 yang menjuarai gelar dunia pada 1997, Jacques Villeneuve. Material sama dapat ditemukan pada pelek berdesain khusus. Palangnya mampu menyedot udara dingin guna meredam suhu perangkat penghela laju. Sehingga performa tetap terjaga. Dilihat dari atas, bodi memiliki siluet bak jam pasir aerodinamis.

Enjin peminum bensin tertanam di belakang. Terpampang jelas dalam tutup bening. Tatanan buritan pun atraktif. Lampu rem tipis memanjang sepanjang lebar mobil. Menemani dua knalpot di tengah. Diffuser kontras bodi punya garis agresif dan dominan. Begitu pula spoiler di atas yang sepertinya punya fungsi pengaturan aktif. Memastikan downforce tercipta optimal, sehingga D12 memperoleh traksi mantap dan tak terbang. Kover roda mempunyai bukaan besar, agar angin mengalir lancar. Soal interior, setir besar dipenuhi tombol bak milik pesawat luar angkasa dijejalkan. Panel instrumen digital menghiasi seluruh sisi, lengkap dengan pendingin kabin. 

Sumber: Oto.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya