Ini Efek Mesin Injeksi Pakai Busi Karburator

Busi berperan penting dalam mendukung kinerja sistem pengapian pada kendaraan bermotor. Untuk mendukung kebutuhan masing-masing kendaraan, komponen ini dibekali segudang fitur.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Agu 2020, 16:36 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2020, 16:36 WIB
Busi Motor
Ilustrasi busi motor. (NGK)

Liputan6.com, Jakarta - Busi berperan penting dalam mendukung kinerja sistem pengapian pada kendaraan bermotor. Untuk mendukung kebutuhan masing-masing kendaraan, komponen ini dibekali segudang fitur.

Karena itu, produsen busi mengeluarkan beragam busi yang sesuai dengan spesifikasi mesin kendaraan. Tidak sedikit timbul pertanyaan, samakah busi kendaraan bermesin injeksi dengan karburator, dan apakah keduanya bisa saling dipasangkan?

Soal ini, Diko Octaviano, Technical Support PT NGK Busi Indonesi memberi penjelasan. Yang pasti, kata Diko, perbedaannya cuma pada penggunaan resistor.

Namun busi mesin injeksi bisa dipasang di mobil yang masih menggunakan karburator. Begitu juga sebaliknya.

"Misal salah pasang busi khusus karburator ke mesin injeksi, itu tidak masalah. Secara garis besar tidak ada efek ke performa. Busi injeksi itu pakai kandungan resistor bubuk yang dipadatkan," ujarnya.

Namun demikian, dalam jangka panjang busi karburator tetap akan memberikan dampak pada ECU injeksi.

"Penjelasannya begini. Busi kalau menyala menimbulkan percikan api. Nah, percikan itu menghasilkan efek noise karena adanya gelombang elektromagnetik yang keluar. Dalam proses kerjanya komponen injeksi banyak dipengaruhi sama gelombang ini, khususnya komunikasi dengan si ECU," paparnya

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Komunikasi ECU

Selain itu ECU berkomunikasi lewat gelombang elektromagnetik dan pulse ke sensor-sensor yang ada di kendaraan.

"Kalau komunikasi ini terganggu, otomatis si ECU bisa telat mikir atau salah baca. Nah fungsi resistor di busi untuk itu," jelasnya.

"Jika ECU membacanya ngawur akan berpengaruh ke setingan yang lain. Makanya bisa kejadian re-map ECU kalau sudah kondisi parah. Misalnya setingan BBM jadi boros atau yang lainnya," tambah Diko.

 


Usia Pakai

Menurut Diko busi resistor punya umur pakai yang lebih lama dari pada non-resistor. Tidak heran jika kendaraan-kendaraan terbaru sudah memakai busi resistor.

"Makanya busi resistor sekarang itu jadi komponen wajib yang ada di kendaraan baru zaman sekarang," tutup Diko.

Sumber: Otosia.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya