Liputan6.com, Jakarta - Menjadi salah satu modifikasi yang banyak dilakukan pemilik kendaraan, mengganti pelek mobil diklaim mampu mengubah tampilan kendaraan. Meski demikian, mengganti pelek kendaraan juga memiliki aturan yang harus diperhatikan.
Selain meningkatkan tampilan kendaraan, pelek kendaraan yang disematkan juga harus mematuhi peraturan lalu lintas yang berlaku dan tidak mengganggu warranty mobil.
Advertisement
Baca Juga
Terdapat empat hal penting yang perlu diperhatikan saat mengganti pelek kendaraan seperti dilansir Hyundai Indonesia.
Pertama, pastikan ukurannya berpatokan dengan pelek standar kendaraan yang dimiliki. Patokan umum ialah naik 2 inci. Artinya diameter pelek maksimal naik 2 inci dari diameter standarnya.
Prinsipnya, bila perbedaan ukurannya terlalu besar, maka akan ada pengaruh pada faktor penting saat berkendara seperti kenyamanan dan kestabilan kendaraan.
Bila tidak mau menggugurkan garansi, jangan melakukan perubahan pada ukuran pelek, tetaplah berpatokan pada spesifikasi bawaan mobil.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Perhatikan Lebar Ban
Selanjutnya, perhatikan lubang baut pada mobil atau yang sering dinamai PCD. Jika pelek yang diinginkan tidak memiliki ukuran atau format PCD yang sama, maka pelek akan susah disematkan.
Pemilik biasanya harus mengganti ukuran teromol untuk mengikuti PCD pelek pengganti. Namun hal ini tak disarankan, karena akan mengganggu warranty.
Ketiga, perhatikanlah lebar dan offset dari pelek yang dipilih. Semakin lebar pelek, maka ban yang digunakan juga lebih lebar. Dengan pelek yang lebih lebar, pemilik juga harus memastikan apakah ban bisa masuk ke dalam sepatbor tanpa kendala ataupun menabrak komponen lain seperti rem dan suspensi.Â
Advertisement
Offset
Demikian pula dengan offset. Hal ini bisa menjadi salah satu faktor yang paling menentukan keluar atau tidaknya pelek. Apabila offset, pelek dan ban bisa keluar dari fender mobil. Bila tidak disiasati, hal ini bisa membuat tampilan mobil menjadi aneh.
Begitu juga dengan offset yang terlalu masuk, offset yang terlalu masuk atau yang dijuluki 'celup' berpotensi untuk membuat pelek menabrak komponen lain di dalam sepatbor seperti suspensi dan rem.
Keempat ialah ukuran center bore. Jika lubang center bore pada pelek terlalu kecil, maka pelek tidak akan bisa masuk. Jika terlalu besar, pelek bisa masuk, namun bisa menimbulkan getaran ketika berkendara karena pelek tidak kencang pada as nya. Namun, hal ini bisa diakali dengan pemasangan center ring pada center bore pelek.
Infografis Meredam Kepanikan Wabah Virus Corona.
Advertisement