Liputan6.com, Jakarta - Toyota Indonesia bersemangat menatap era kendaraan listrik di pasar otomotif nasional. Dan baru-baru ini, PT Toyota-Astra Motor (TAM) mengungkapkan tengah menyiapkan lini-up mobil listrik atau Battery Electric Vehicle (BEV) setelah sebelumnya lebih dulu memasarkan mobil hybrid.
"Kami memiliki banyak pilihan teknologi elektrifikasi, saat ini kami sudah siapkan 3 teknologi baik HEV, PHEV, dan Battery Full EV untuk pelanggan di Indonesia," terang Kazunori Minamide, Marketing Director PT TAM dalam webinar "Toyota-Astra motor Electrification Day", Rabu (18/11/2020).
Advertisement
Baca Juga
Toyota Indonesia sendiri siap memproduksi kendaraan listrik secara lokal melalui fasilitas yang dimiliki PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Jika tidak ada aral melintang, proses produksi bisa dilakukan pada 2022.
"2022 kami sudah mulai memproduksi (kendaraan listrik) di dalam negeri, bukan impor. Dan kami berharap juga bisa menjadi basis ekspor (kendaraan listrik Toyota)," terang Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal PT TMMIN Bob Azam kepada Liputan6.com melalui sambungan telepon.
Bob menyebutkan, meski pandemi Corona Covid-19 yang menerpa, hal itu tidak mempengaruhi rencana awal yang telah ditentukan.
"Jalan terus. (Menurut dia) adanya pandemi ini justru mempercepat adanya transformasi menjadi kendaraan-kendaraan yang rendah emisi (mobil listrik). Jadi jalan terus dan secara berkala kami melaporkan perkembangannya kepada pemerintah terutama ke Kementerian Perindustrian," jelasnya.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Banyak Hal Disiapkan
Lebih lanjut Bob menyampaikan, untuk menuju proses produksi lokal ada banyak hal yang disiapkan. Menurutnya, total value chain dari hulu sampai hilir menjadi hal yang diutamakan.
"Dalam melangkah ke produksi lokal ini yang harus kami siapkan adalah total value chain dari hulu sampai dengan hilir. Tidak hanya line produksinya saja, tetapi juga mulai dari vendor (pemasok) sampai dengan sales-nya," ujarnya.
"Jadi kan kita harus siapkan juga salesman-nya yang harus punya keterampilan karena beda dong jualan mobil konvensional dengan electrified, terus aftersales service-nya, warranty, financing, kan semua itu beda (dibanding mobil konvensional), Bob menambahkan.
Menyoal ekspor, Ia tidak secara gamblang mengungkapkan negara mana saja yang dituju. Namun ia memastikan pihaknya telah melakukan mendekatan terutama pada negara-negara yang serius dalam pengembangan kendaraan ramah lingkungan.
Â
Advertisement
Ekspor
Sekadar informasi, Toyota Indonesia sejauh ini telah melakukan ekspor mobil konvensional ke banyak negara dengan cakupan ASEAN, Timur Tengah, Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan Afrika.
Untuk ekspor kendaraan listrik, Bob menyebut ada dua alternatif, yakni menghadirkan model baru dan menggunakan model yang sudah ada.
"Kalau model baru itu kan kita harus mulai dengan lokalisasi dan sebagainya, tapi kalau model existing kan untungnya dia sudah eksis. Dan dari sisi teknologi bisa hybrid atau bisa teknologi yang lain," imbuhnya.
Disebutkan, mobil hybrid akan menjadi model pertama yang bakal diproduksi secara lokal oleh Toyota Indonesia.
"Mengapa kita konsentrasi produksi ke hybrid, karena melihat potensi pasar domestik dan ekspor, yang sesuai dengan segmen market terbesar kita. Sehingga, kalau kita bisa create market domestik sekaligus ekspor, Toyota Indonesia bisa menjadi basis produksi," tutup Bob.
Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Advertisement