Liputan6.com, Jakarta - Honda telah berhasil mengembangkan masker khusus filter udara kabin bernama Kurumask atau masker mobil. Masker mobil ini diklaim sanggup menyaring virus di udara hingga 99,8 persen dalam waktu 15 menit.Â
Dilansir Carscoops, belum ada metode yang benar-benar bisa membuktikan tingkat efektivitas masker mobil ini untuk melawan Corona Covid-19. Dalam pengujian Honda yang menggunakan molekul E.coli, Kurumask menyingkirkan droplet virus hingga 99,8 persen dalam waktu 15 menit dan 99,9 persen dalam 24 jam.
Baca Juga
Pengujian dilakukan pada mobil N-Box dengan mode air-circulation yang mengurangi asupan udara dari luar. " Kami ingin membuat pengemudi merasa aman dan nyaman saat pengemudi menutup jendela di udara dingin," ungkap Takaharu Echigo yang bertanggung jawab untuk pengembangan Kurumask.
Advertisement
Kurumask bekerja benar-benar seperti masker, karena hanya ditempelkan ke filter ke kabin udara dan dapat bertahan hingga satu tahun. Masker ini menggunakan duri-duri berukuran sangat kecil yang menangkap dan merusak virus yang berusaha melewati.
Masker mobil ini pertama kali disematkan pada N-Box yang dijual pada 25 Desember 2020. Honda berencana membuat kurumask untuk mobil model lainnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Fakta Menarik, Masker Tak Akan Melindungimu dari Covid-19 Bila Tak Melakukan Ini
Mengenakan masker adalah salah satu langkah paling sederhana dan penting yang dapat Anda lakukan untuk melindungi diri dan membantu memutus penyebaran Covid-19. Namun, sebuah penelitian baru-baru ini menyimpulkan bahwa hanya mengenakan masker, tanpa mematuhi tindakan pencegahan utama lainnnya, sebenarnya tak dapat membantu melindungi Anda dari Covid.
Â
Studi yang diterbitkan dalam Physics of Fluids pada 22 Desember, menemukan bahwa memakai masker tanpa menjaga jarak kemungkinan tak cukup untuk mencegah penyebaran Covid.
"Jika pedoman menjaga jarak tidak dipatuhi, penelitian menunjukan bahwa bersin dan batuk dapat melewati semua masker yang diuji (kecuali masker N-95) bahkan ketika Anda mengenakannya dengan benar," tulis penelitian tersebut.
Studi ini bertujuan untuk menguraikan apakah masker wajah mampu memberikan perlindungan dari bersin dan droplet di udara ketika orang-orang berdekatan dalam interaksi tatap muka. Peneliti menggunakan mesin untuk mensimulasikan batuk dan bersin terhadap lima jenis masker, yaitu masker N-95, masker bedah, masker kain dua lapis, masker kain biasa, dan masker kain basah dua lapis.
Mereka menemukan bahwa masker tak selalu efektif dalam melindungi orang dari Covid ketika jarak mereka kurang dari 2 meter. Meski masker secara dramatis berhasil mengurangi jumlah droplet penderita yang menyebar, faktanya masih cukup banyak droplet yang berhasil menembus bahan masker. Ini berpotensi menyebabkan penyakit bila jaraknya kurang dari 2 meter.
"Masker pasti membantu, tetapi jika orang-orang sangat dekat satu sama lain, masih ada kemungkinan untuk menyebarkan atau tertular virus Corona," kata penulis studi Krishna Kota, PhD dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari Bestlifeonline.
"Bukan hanya masker yang akan membantu, melainkan juga jarak."
Di sisi lain, ada beberapa masker yang harus dihindari untuk digunakan. Apa saja? Baca selengkapnya di sini.
Advertisement