Serius Bangun Ekosistem, Pemerintah Indonesia Targetkan 25 Ribu SPKLU hingga 2030

Pemerintah menargetkan pembangunan sebanyak 25 ribu unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik umum (SPKLU) hingga 2030

oleh Arief Aszhari diperbarui 06 Agu 2021, 09:30 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2021, 06:02 WIB
Pertamina Siapkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum
Petugas melakukan pengecekan mesin Stasiun SPKLU di SPBU Pertamina Fatmawati, Jakarta, Minggu (13/12/2020). SPKLU ini merupakan upaya Pertamina untuk mendukung pemerintah dalam mendorong tumbuhnya ekosistem kendaraan listrik dalam negeri. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia serius untuk membangun ekosistem kendaraan listrik. Bahkan, hal ini sebagai upaya untuk mendukung Perpres Nomor 55 Tahun 2019, Tentang Percepatan Program Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB) untuk Transportasi Jalan yang sudah terlebih dahulu diterbitkan.

Dijelaskan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rida Mulyana, pemerintah menargetkan pembangunan sebanyak 25 ribu unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik umum (SPKLU) hingga 2030. Hingga saat ini, tercatat sudah sebanyak 147 SPKLU dibangun, di 119 lokasi.

"Dalam dokumen Grand Strategi Energi Nasional, kendaraan listrik sendiri ditargetkan mencapai 2 juta mobil listrik dan 13 juta motor listrik di tahun 2030. Sementara untuk target pembangunan SPKLU sebanyak 25.000 unit di tahun 2030," jelasnya dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (5/8/2021).

Lanjut Rida, sebagai upaya pemerintah untuk mewujudkan hal tersebut, telah diterbitkan regulasi pendukung berupa Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 tentang Kesediaan Infrastruktur Pengisian Listrik Untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.

Permen tersebut mengatur tanggung jawab badan usaha, proses perizinan, skema listrik, tarif tenaga listrik, insentif, dan keselamatan berusaha. Pprogram ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan transisi energi bersih dan efisien, menghemat devisa serta menghemat subsidi BBM.

"Dengan meningkatkannya penggunaan kendaraan listrik dan dibarengi penyediaan energi bersih, kami menargetkan kapasitas pembangkit EBT mencapai 38 Giga Watt di tahun 2030," tegasnya.

Proyeksi

Dijelaskan Kepala BPPT, Hammam Riza, perkembangan kendaraan listrik sudah semakin meningkat, baik di dunia maupun di Indonesia sendiri. Faktor yang mendukung hal tersebut, adalah adanya perubahan iklim, reduksi emisi karbon, teknologi kendaraan listrik dan infrastruktur serta peningkatan jumlah kendaraan listrik.

"Ini mendukung ekosistem kendaraan listrik, yang juga diproyeksikan oleh pemerintah Indonesia melalui Kementerian ESDM dengan potensi di 2021 mencapai 125 ribu unit pada mobil listrik dan motor listrik sebesar 1,34 juta unit," tuturnya.

Infografis Menurun, Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia.

Infografis Menurun, Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Menurun, Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya