Liputan6.com, Jakarta - Pulang ke kampung halaman atau mudik saat Lebaran telah menjadi tradisi mengakar di Indonesia. Berbagai pilihan moda transportasi mudik pun kian beragam. Salah satunya mobil listrik.
Namun, tak sedikit masyarakat Indonesia yang masih ragu mengendarai mobil listrik saat mudik. Mengingat jarak tempuh akan lebih jauh dan waktunya juga lebih lama bila terjebak dengan kemacetan.
Advertisement
Baca Juga
Untuk menjawab keraguan itu, Liputan6.com mencoba untuk mudik menggunakan mobil listrik. Rute yang ditempuh adalah dari Jakarta Timur menuju Bandung atau sekitar 150 km.
Advertisement
Mobil listrik yang dikendarai adalah BYD Atto 3. SUV kompak ini menggunakan baterai LFP (Lithium Ferro Phosphate) yang bernama BYD Blade Battery berkapasitas 49.92 kWh, dengan jarak tempuh hingga 410 kilometer menurut NEDC.
Sebelum berangkat, baterai mobil listrik terisi hampir penuh 90%. Pengisian dilakukan di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PLN sebanyak 29,67 kWh atau Rp 83.425 dari kondisi baterai 45%.
Selama musim mudik Lebaran 2025, PLN bersama para mitranya menyediakan 3.558 unit SPKLU yang tersebar di 2.412 titik strategis di seluruh Indonesia. Semakin banyaknya SPKLU yang tersebar, membuat perjalanan mudik dengan mobil listrik jadi bisa lebih terencana. Keberadaan titik SPKLU ini bisa diketahui melalui aplikasi PLN Mobile, yang lokasi menyesuaikan dengan jarak terdekat dari kendaraan.
Dengan menggunakan mode berkendara Eco, dari Jakarta menuju Bandung menghabiskan baterai 48% dengan jarak tempuh 146,3 km seperti tertera pada layar MID mobil. Selama perjalanan dengan kondisi sesekali macet pun tidak perlu melakukan pengisian ulang baterai.
Fitur Andalan Saat Perjalanan Mudik
Fitur Advanced Driver Assistance System (ADAS) yang ada pada BYD Atto 3 juga digunakan sepanjang perjalanan pada ruas tol Jakarta-Bandung. Fitur yang membuat mobil tetap pada lajurnya dengan kecepatan yang bisa menyesuaikan jarak dengan kendaraan lain ini cukup membantu untuk menghindari bahaya akibat kelelahan berkendara.
Fitur Front Collision Warning (FCW), Rear Collision Warning (RCW), Blind Spot Detection (BSD), Door Open Warning (DOW), Lane Departure Warning (LDW), Lane Keeping Assist (LKA), Lane Change Collision Warning (LCW), Rear Cross Traffic Alert (RCTA), Rear Cross Traffic Brake (RCTB) pada BYD Atto 3 yang dicoba berfungsi dengan baik. Fitur-fitur tersebut cukup bisa diandalkan untuk perjalanan jauh seperti saat mudik.
Selain itu, adanya fitur keselamatan seperti 7 airbags, seat belt reminder – front & rear, kamera 360 derajat, Tyre Pressure Monitoring System (TPMS), 2 radar di depan, 4 radar di belakang, Auto hold, Electric Parking Brake System (EPB), Anti-Lock Braking System (ABS), Electronic Stability Program (ESP), Traction Control System (TCS), Electronic Brake Force Distribution (EBD), Hill Decent Control (HDC) serta Stop & Go Full Speed Adaptive Cruise Control (ACC-S&G) dan Automatic Emergency Braking System (AEB) juga membuat perjalanan mudik jadi lebih tenang.
BYD Atto 3 mengandalkan motor listrik Permanent Magnet Synchronous Motor yang sanggup menyemburkan daya 204 PS dan torsi 310 Nm. Klaim akselerasinya 0-100 km/jam dalam 7,3 detik dan kecepatan puncak 160 km/jam. Saat dikendarai, tenaga yang ditawarkan terasa begitu instan dan tergolong galak.
Advertisement
Pengisian Ulang Baterai
Salah satu tips cerdik saat mudik dengan mobil listrik adalah memilih hotel yang memiliki charging station. Di Bandung, sejumlah hotel sudah memiliki charging station. Salah satunya adalah Hotel Pullman Bandung Grand Central.
Hotel bintang 5 yang berada dekat Gedung Sate ini menyediakan 2 alat pengisi daya baterai mobil listrik yang terdapat di depan lobby. Layanan ini gratis untuk tamu yang menginap. Sayangnya, pengisi daya yang ada belum fast charging 60 kW DC, melainkan hanya AC Type 2 22kW.
Saat melakukan pengisian ulang baterai, dari 22% hingga penuh 100% memerlukan waktu sekitar 6 jam. Meski begitu, karena lokasi charging station tepat berada di depan pintu lobby hotel, kendaraan dapat ditinggal beristirahat sepanjang malam karena keamanan yang terjamin.
Hotel Pullman Bandung Grand Central memiliki gaya kosmopolitan yang menonjol, berpadu dengan desain Neoklasik Belanda dan Art Deco yang mencerminkan Gedung Sate, yang berada tepat di seberangnya. Terdapat 279 kamar dan suite, restoran Mad Cow Wine & Grill, dan Bar AKASA di atap gedung hotel yang cukup memanjakan tamu.
Selain itu, juga ada Sadrasa, restoran dan bar yang menyajikan masakan Sunda dan internasional serta T-Box, ruang teh khusus dengan sentuhan unik yang terletak di lobby.
Salah satu kamar di lantai 16 menjadi pilihan tempat beristirahat saat mudik kali ini. Kesan mewah begitu terasa dimulai saat membuka pintu. Meski dirancang modern, unsur Indonesia masih dimunculkan dengan dekorasi motif Batik pada salah satu sudut dinding kamar.
Penempatan shower room yang terpisah dengan toilet pun menambah kenyamanan. Terlebih, karena lokasinya berada di pusat kota, pemandangan Kota Bandung hingga pegunungan dapat dinikmati dari dalam kamar.
Tips Cerdik saat Mudik dengan Mobil Listrik
Dengan kemajuan teknologi dan semakin banyaknya SPKLU yang tersebar di seluruh Indonesia, mobil listrik sudah bisa diandalkan untuk perjalanan mudik. Meski begitu, tetap perlu ada perencanaan yang matang saat memutuskan mudik dengan mobil listrik.
Berikut ini tips cerdik saat mudik dengan mobil listrik agar perjalanan tetap nyaman, aman, dan bebas panik:
1. Rencanakan Rute dan Titik Pengisian Sejak Awal
- Gunakan aplikasi seperti Shell Recharge, PLN Mobile, Charge.IN, atau Google Maps untuk mencari charging station di sepanjang rute, misalnya rest area Tol.
- Pastikan ada cadangan 1-2 titik charging alternatif, antisipasi jika antrean atau charger rusak.
2. Isi Baterai Sampai Penuh Sebelum Berangkat
- Lakukan full charge (100%) malam sebelum berangkat.
- Cek juga kondisi ban, tekanan udara, dan software mobil untuk efisiensi maksimal.
3. Berkendara Efisien
- Hindari akselerasi tiba-tiba dan kecepatan tinggi.
- Gunakan mode eco driving, dan manfaatkan fitur regenerative braking untuk mengisi ulang baterai saat deselerasi.
4. Hindari Jalur Macet & Gunakan Waktu Tempuh Ideal
- Berangkat pagi lebih baik untuk menghindari kemacetan yang menguras baterai.
- Manfaatkan aplikasi navigasi real-time seperti Google Maps atau Waze.
5. Kurangi Beban Berlebih di Mobil
- Bawalah barang secukupnya. Semakin berat mobil, semakin boros daya listrik.
- Jangan membawa roofbox jika tidak perlu, karena menambah hambatan angin.
6. Pilih Hotel atau Rest Area dengan Fasilitas Charging
- Jika menginap, cari hotel yang punya EV charging station seperti Pullman Bandung atau hotel lainnya yang sudah EV-friendly.
- Bisa sambil istirahat, baterai pun terisi kembali.
7. Bawa Charging Cable dan Adapter Sendiri
- Beberapa tempat hanya menyediakan colokan tanpa kabel.
- Bawa cable Tipe 2 (umum di Indonesia) dan periksa compatibility charger dengan mobilmu.
8. Aktifkan Notifikasi Aplikasi Charging
- Beberapa aplikasi bisa memberikan update ketersediaan charger secara real-time.
- Aktifkan notifikasi agar tahu kalau charging station sedang penuh atau sedang error.
9. Jangan Tunggu Sampai Baterai di Bawah 20% Baru Mengisi
- Lakukan pengisian ulang saat baterai tersisa 30–40% untuk jaga-jaga kalau antre atau charger tidak tersedia.
10. Gunakan AC Secukupnya
- AC cukup menguras daya baterai. Atur suhu di level 26–27°C agar tetap nyaman tapi hemat.
Advertisement
Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
