Liputan6.com, Jakarta - Toyota resmi meluncurkan mobil listrik berbasis baterai pertamanya, bZ4X di Jepang, Kamis (12/5/2022). Menariknya, model ini hanya untuk disewakan dan tidak dijual secara massal.
Berdasarkan laporan dari Reuters, Jumat (13/5/2022), strategi Toyota untuk bZ4X ini dianggap terlalu berhati-hati, di mana para pesaingnya melaju dengan kecepatan penuh.
Namun, cara tersebut justru dianggap tepat, karena membantu meredakan kekhawatiran pengemudi tentang masa pakai baterai dan nilai jual kembali.
Advertisement
Sementara itu, model hybrid tetap jauh lebih populer di pasar dalam negeri dibanding listrik murni, yang hanya menyumbang 1 persen dari keseluruhan mobil penumpang yang dijual di Negeri Matahari Terbit pada tahun lalu.
Dengan menggabungkan asuransi, biaya perbaikan dan garansi baterai ke dapam kesepakatan, Toyota akan menyewakan bZ4X dengan harga setara US$ 39 ribu untuk empat tahun pertama.
Pembatalan sepihak dalam 48 bulan pertama akan dikenakan biaya tambahan.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penerimaan EV di Jepang
"Sementara penerimaan EV lambat di Jepang, itu akan berubah, dan Toyota dapat mengambil risiko kehilangan pangsa pasar dengan berfokus pada model leasing daripada pembelian," kata analis CLSA Christopher Richter.
"Apapun yang Anda lakukan, membuatnya lebih sulit untuk dibeli mungkin bukan hal baik. Itu adalah strategi yang tidak begitu saya sukai. Ini menandakan bahwa Toyota mengambil pasar dalam negeri sedikit begitu saja," tegasnya.
Toyota mengatakan pada Desember 2021 berkomitmen untuk menghabiskan investasi 8 triliun yen (US$ 62 miliar) untuk mengembangkan mobil listrik pada 2030.
Selain itu, Toyota bertujuan untuk menyewakan sebanyak 5.000 unit SUV pada tahun fiskal ini. Jumlah tersebut, kurang lebih sama dengan perkiraan analis yang dijual Tesla di Jepang tahun lalu.
Toyota juga berencana untuk mulai menjual bZ4X di pasar lain akhir 2022, dan pemesanan sudah dimulai di beberapa negara Eropa.
Advertisement