Liputan6.com, Jakarta - Informasi mengenai persaingan raksasa produsen mobil listrik antara BYD dengan Tesla menarik perhatian pembaca Liputan6.com.
Selain itu, kabar terkait harga Suzuki Jimny seken yang lebih tinggi, serta Renault yang berencana mobil listrik di India, turut menjadi sorotan pembaca.
Baca Juga
Berikut ringkasan artikel otomotif terpopuler yang terangkum dalam top 3 berita hari ini:
Advertisement
1. BYD dan Tesla Bersaing Memperebutkan Gelar Merek Mobil Listrik Terlaris di Dunia
Pasar kendaraan listrik mulai menunjukkan perkembangan dari tahun ke tahun. Berbagai merek juga terus bersaing, demi mengejar penjualan, termasuk yang dilakukan oleh BYD dan juga Tesla.
Disitat dari Insideevs, Senin (9/1/2023), BYD sendiri sudah merilis laporan hasil penjualan 2022, dan dengan cepat jumlahnya hampir mendekati Tesla, sebagai produsen dan penjual mobil listrik terbesar hingga saat ini secara global.
Tahun lalu, BYD menjual sebanyak 911.410 unit mobil listrik baterai murni. Jumlah tersebut, meningkat 184 persen dari tahun sebelumnya atau 2021.
Namun, jika dihitung dari seluruh line-up kendaraan listrik BYD, termasuk hybrid dan plug-in electric vehicle (PHEV), maka penjualan keseluruhan mencapai 1.868.543 unit.
Selengkapnya baca di sini
2. Harga Suzuki Jimny Bekas Jauh Lebih Mahal Ketimbang Unit Baru, Ini Penyebabnya
Suzuki Jimny merupakan salah satu mobil yang memiliki banyak penggemarnya di berbagai belahan dunia, salah satunya Indonesia. Tak heran jika calon pemilik harus bersabar untuk memilikinya akibat antrean yang panjang.
merupakan salah satu mobil legendaris dan memiliki banyak penggemar di Indonesia maupun di luar negeri. Bahkan mobil yang kental dengan medan offroad punya masa inden yang cukup lama di Indonesia.
Lamanya waktu menunggu Suzuki Jimny membuat harga mobil ini fantastis. Versi bekasnya di antaranya dijual lebih mahal dibandingkan harga barunya. Selisih kenaikan harga bervariasi, mulai dari puluhan hingga ratusan juta.
Selengkapnya baca di sini
3. Renault Bakal Produksi Massal Kendaraan Listrik di India
Renault tengah mempertimbangkan untuk membangun pabrik kendaraan listrik di India. Hal tersebut dikatakan oleh dua orang yang mengetahui rencana tersebut, kepada Reuters, Senin (9/1/2023).
Pemilihan Negeri Bollywood sebagai tempat produksi kendaraan listrik Renault, karena negara ini akan menjadi salah satu pasar mobil ramah lingkungan terbesar di dunia, setelah Cina.
Populasi mobil listrik di India pada 2022, memang hanya mencapai 1 pesen dari total penjualan mobil baru. Namun, Pemerintah India sendiri menargetkan penjualan hingga 30 persen pada 2030, dan juga ditambah pemberian subsidi yang berhasil menarik minat pemasok untuk pabrikan roda empat internasional.
Selengkapnya baca di sini
Advertisement