Optimistis 2023, Wuling Siap Bawa Mobil Baru Lagi untuk Indonesia

Wuling Motors menatap optimistis tahun ini, dengan berharap mencapai penjualan yang lebih baik dari 2022

oleh Arief Aszhari diperbarui 18 Jan 2023, 13:02 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2023, 13:02 WIB
Wuling Almaz RS
Wuling Almaz RS EX. (ist)

Liputan6.com, Jakarta - Wuling Motors menatap optimistis tahun ini, dengan berharap mencapai penjualan yang lebih baik dari 2022. Pabrikan asal Cina ini, tahun lalu berhasil mencatatkan penjualan sebanyak 30.037 unit.

Dian Asmahani, Brand and Marketing Director Wuling Motors mengatakan, untuk tahun ini tentunya ingin mendapatkan pencapaian yang lebih baik, dengan pangsa pasar lebih dari 18 persen.

"Tapi kita lihat nanti di lapangan seperti apa. Pertama, kita akan mengeluarkan beberapa produk, yang jelas kita akan tetap fokus dengan produk apa yang kita keluarkan kemarin," jelas Dian, saat ditemui di Pantai Indah Kapuk (PIK), Selasa (17/1/2023).

Sementara itu, produk yang memang masih jadi andalah tahun lalu, yaitu Almaz, Confero, Formo, kemudian juga ada Cortez juga akan jadi fokus peningkatan penjualan pabrikan asal Cina tersebut.

"Tahun ini, kita juga masuk ke segmen baru, yaitu komersial B melalui Formo Max. Di 2022, sebenarnya market ini sangat besar, sekitar 160 ribu penjualannya," tambah Dian.

Lalu, bagaimana dengan pasar kendaraan listrik yang memang cukup menjadi kontributor besar Wuling, melalui model terbarunya, Air ev. Apakah Wuling akan menghadirkan mobil listrik baru lagi di Tanah Air?

"Kita tunggu. Tapi yang jelas Air EV masih menjadi produk unggulan kita, karena ini sebenarnya market yang baru buat kita dan disambut oleh masyarakat dengan baik. Jadi kita tunggu," tegas Dian.


Mobil listrik

Namun, Wuling sendiri masih fokus dengan penjualan Air ev, Namun, untuk ke depannya seperti apa memang jika berbicara jangka panjang, bakal ada produk baru karena jika melihat portofolio kendaraan listrik di prinsipal yang memang masih tersedia model baru.

"Jadi, apakah memungkinkan membawa produk EV yang lain di Indonesia? Kita pasti lihat kondisi, segala kemungkinan itu ada karena kita punya platform-nya. Kalau kapan dan yang mana, kita akan studi lagi," pungkasnya.

Cara Pindah Dari TV Biasa Ke TV Digital
Infografis Cara Pindah Dari TV Biasa Ke TV Digital
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya