Ingat, Telat Ganti Oli Mesin Bisa Bikin Berabe

Pelumas atau oli mesin memiliki peran penting untuk menunjang kinerja jantung mekanis. Tidak cuma melumasi, oli mesin juga berfungsi sebagai pendingin, perapat, pembersih, dan pencegah karat pada komponen mesin.

oleh Septian Pamungkas diperbarui 21 Jul 2023, 11:03 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2023, 11:03 WIB
Oli mesin
Ilustrasi ganti oli mesin. (ist)

Liputan6.com, Jakarta - Pelumas atau oli mesin memiliki peran penting untuk menunjang kinerja jantung mekanis. Tidak cuma melumasi, oli mesin juga berfungsi sebagai pendingin, perapat, pembersih, dan pencegah karat pada komponen mesin.

Lalu apa jadinya jika motor yang rutin Anda gunakan telat ganti oli mesin? Tentunya akan timbul sejumlah keluhan hingga akhirnya mesin motor mengalami kerusakan.

"Beberapa keluhan terkait sepeda motor seperti kurang tenaga, bahan bakar boros, knalpot berasap putih, mesin mengalami overheat, dan lebih parahnya lagi sepeda motor mogok tiba-tiba karena mesin rusak atau macet," terang Ade Rohman, Sub Department Head Technical Service PT Daya Adicipta Motora (DAM) dalam keterangan resminya.

Oleh karena itu, ganti oli mesin dapat dilakukan secara rutin setiap 2.000 km atau setiap 2 (dua) bulan sekali, dan gunakan oli yang direkomendasikan oleh pabrikan.

Oli mesin rekomendasi berdasarkan pabrikan untuk tipe motor cub, matic, dan sport menggunakan API service SJ, atau yang memiliki grade lebih tinggi.

Dan untuk SAE-nya adalah 10W30, dengan JASO (MA atau MB) disesuaikan dengan tipe motor.

Kapasitas pelumas juga harus disesuaikan dengan standar dan tipe sepeda motor yang digunakan. Hal ini dapat diketahui dengan melihat batas atas (upper) dan batas bawah (lower) di stik oli.

 

Cara Ganti Oli Mesin

Berikut cara melakukan penggantian oli mesin yang benar :

1. Tempatkan kendaraan di permukaan yang rata dan aman menggunakan standar tengah

2. Hidupkan sepeda motor dan biarkan kondisi idle selama 3-5 menit

3. Matikan sepeda motor dan tunggu selama 2-3 menit

4. Lepas tutup pengisian oli dan periksa O-ring (ganti bila perlu)

5. Keluarkan oli mesin melalui baut pembuangan oli sampai dengan tidak ada lagi tetesan (di bagian bawah mesin) dan jangan disemprot menggunakan angin bertekanan

6. Pasang kembali baut pembuangan oli dan gantilah Washer atau ring baut oli dengan yang baru kencangkan dan pastikan jangan terlalu kekencangan gunakan alat torsi meter dengan ukuran (Torsi 24 N.m)

7. Isi oli mesin yang melalui lubang pengisian oli mesin8. Pasang kembali tutup lubang pengisian oli mesin.

Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan
Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan. Source: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya