Liputan6.com, Jakarta - Tune up mobil adalah proses perawatan rutin yang bertujuan untuk mempertahankan atau memulihkan kinerja mesin, meningkatkan efisiensi bahan bakar, dan mengurangi emisi gas buang. Ini melibatkan sejumlah tindakan dan pengecekan untuk memastikan komponen-komponen utama mobil berfungsi dengan baik.
Namun biasanya ada saja beberapa komponen yang tidak dilakukan pengecekan dan kemudian malah terjadi masalah suatu saat nanti.
Lantas, apa saja yang harus dilakukan saat tune up? Umumnya, bengkel akan melakukan pembersihan dan penyetelan pada beberapa komponen mesin, Mobil88 akan memberikan 7 hal yang harus dilakukan saat melakukan tune up pada mobil.
Advertisement
1. Membersihkan filter udara
Filter udara yang tersumbat membuat aliran udara tidak lancar sehingga membuat tenaga mesin menurun dan boros bahan bakar. Jika kondisi filter udara sudah tidak bagus, wajib diganti baru karena filter udara yang sudah sobek tidak mampu menyaring debu yang berbahaya bagi komponen ruang bakar mesin.
2. Membersihkan karburator atau throttle body
Tujuannya untuk melancarkan aliran bahan bakar dan proses pengabutan untuk memaksimalkan proses pembakaran. Pada mesin karburator, mekanik akan melakukan penyetelan ulang putaran mesin idle.
3. Memeriksa tegangan Aki
Normalnya, tegangan aki harus mencapai 12 volt saat mesin mati dan 14 volt ketika mesin hidup. Jika voltasenya di bawah itu, maka sudah waktunya untuk mengganti aki. Pada mobil injeksi tertentu, voltase aki rendah bisa mempengaruhi kinerja atau umur komponen komputernya.
4. Menyetel katup mesin
Berikutnya penyetelan celah katup mesin di angka 0,1 hingga 0,3 mm. Setelan terlalu rapat membuat mesin kurang bertenaga dan boros, setelan terlalu longgar membuat suara mesin terdengar kasar.
Penyetelan katup ini khusus untuk mesin mobil yang masih menggunakan penyetelan katup manual. Saat ini, sebagian besar mesin mobil sudah menggunakan penyetelan katup otomatis sehingga tidak perlu disetel lagi kerenggangannya.
5. Mengecek cairan
Pengecekan berbagai cairan atau fluida juga mesti dilakukan. Lakukan penambahan jika jumlahnya kurang, penggantian jika kondisi cairan sudah tidak bagus dan perbaikan jika ada kebocoran. Cairan tersebut di antaranya adalah oli mesin, minyak rem, oli transmisi, oli power steering, hingga oli gardan.
6. Memeriksa setelah V-Belt
Jika setelan V-Belt terlalu kendor harus segera di setel ulang. Namun proses penyetelan hanya perlu dilakukan pada mesin yang memiliki tensioner manual (tensioner ulir).
7. Mengecek celah busi
Meskipun celah busi sudah diatur dari pabrikan, namun karena penggunaan serta interaksinya dengan tekanan kompresi, ada kemungkinan kerenggangan celah busi berubah.
Celah busi terlalu rapat membuat tenaga mesin menurun karena api terlalu kecil, sedangkan celah busi terlalu longgar membuat kinerja koil menjadi berat dan terjadi misfire (gagal pengapian) sehingga putaran mesin tidak merata. Selain itu, celah busi juga perlu dibersihkan agar pembakarannya maksimal.
Dengan melakukan tune up secara rutin, kondisi mobil pasti akan selalu terjaga. Sekaligus bisa mengantisipasi lebih dini jika ada komponen yang mulai rusak.
Bila saat pemeriksaan operator bengkel menemukan komponen yang mulai bermasalah, segera lakukan penggantian untuk mencegah masalah di kemudian hari.
Advertisement