Penjualan Kendaraan Listrik Melambat, Produsen Otomotif di Thailand Minta Insentif Diperpanjang

Skema ini membantu menarik investasi besar dalam fasilitas produksi baru dari produsen mobil listrik Tiongkok, seperti BYD dan Great Wall Motor

oleh Arief Aszhari diperbarui 11 Sep 2024, 14:26 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2024, 14:26 WIB
Takut Disalip Otomotif Indonesia, Thailand Didesak Gabung TPP
Industri otomotif meminta Thailand segera bergabung ke TPP. Menurut mereka, ini dilakukan agar pasar otomotif negara tersebut tetap sehat.

Liputan6.com, Jakarta - Penjualan kendaraan listrik yang tidak memenuhi harapan di pasar Thailand, membuat kelompok produsen utama di Negeri Gajah Putih yang terdiri dari perusahaan-perusahaan besar asal China dan Jepang berupaya memperpanjang batas waktu produksi yang ditetapkan dalam skema insentif pemerintah.

Disitat dari Reuters, skema ini membantu menarik investasi besar dalam fasilitas produksi baru dari produsen mobil listrik Tiongkok, seperti BYD dan Great Wall Motor. Hal tersebut, menjadikan Thailand menjadi pusat regional dalam memproduksi kendaraan listrik.

Namun, karena penjualan yang menurun, sebagian karena bank-bank Thailand telah memperketat persyaratan pinjaman. Asosiasi kendaraan listrik Thailand (EVAT) meminta pemerintah lebih banyak waktu untuk memenuhi target dalam skema insentif utama yang mendukung industri tersebut.

"Kami tengah berupaya bernegosiasi, memperpanjang sedikit tanggal produksi," ujar Presiden EVAT, Suroj Sangsnit.

"Syaratnya kami harus berproduksi dalam waktu satu tahun, jadi bisakah kami meminta tambahan satu tahun lagi?" imbuh Suroj, yang juga menjabat Wakil Presiden Eksekutif SAIC Motor-CP, perusahaan patungan antara SAIC Motor dan CP Group asal Thailand.

Proposal untuk rencana EV 3.0, demikian namanya, mengharuskan perusahaan yang menerima keringanan pajak dan dukungan lainnya untuk memproduksi di Thailand tahun ini, dan jumlah kendaraan yang sama dengan yang diimpor antara 2022 dan 2023.

Hilangnya tenggat waktu akan membuat mereka menghadapi tugas yang lebih berat tahun depan, karena skema tersebut mengikat mereka untuk memproduksi 1,5 mobil untuk setiap kendaraan yang diimpor.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Mobil Listrik Racikan Audi-SAIC Segera Dikenalkan, Siap Diproduksi Tahun Depan

Mobil listrik konsep yang dikembangkan Audi bersama SAIC memasuki tahap finalisasi. CEO Cooperation Project Audi-SAIC Fermin Soneira menyebut, model produksinya siap diperkenalkan pada November mendatang, dan diharapkan dapat dirilis ke pasaran pada pertengahan 2025.

Produksi mobil listrik kelas atas ini rencananya akan dilakukan di pabrik SAIC- Volkswagen Anting di Shanghai, China. 

Menariknya, dalam kurun satu setengah tahun setelah model ini diniagakan, mereka siap mengenalkan tiga model baru lainnya, termasuk SUV dan sedan.

Meski demikian, belum ada pernyataan resmi apakah model kolaborasi ini akan diniagakan dengan logo empat cincin.

Rumor yang berkembang, model baru tersebut akan menggunakan nama Audi tanpa logo empat cincin.

Infografis Esemka dan Program Mobil Nasional
Infografis Esemka dan Program Mobil Nasional. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya