Duet Rasiyo-Abror Kemungkinan Batal Maju di Pilkada Surabaya

Rasiyo maupun Abror sama-sama tidak berkenan di posisi calon wakil walikota. Keduanya ngotot ingin menduduki posisi calon walikota.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Agu 2015, 02:16 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2015, 02:16 WIB
20150803-Pilkada-Surbaya
Pasangan Dhimam Abror-Haris Purwoko datang ke kantor KPU untuk mendaftar calon walikota dan wakil walikota Surabaya, Senin petang.

Liputan6.com, Surabaya - Duet Rasiyo-Dhimam Abror sebagai bakal calon walikota-wakil walikota Surabaya dikabarkan batal maju karena belum ada titik temu antara PAN dan Demokrat dalam menentukan posisi siapa cawali dan cawawali.

Dhimam Abror saat dihubungi di Surabaya tidak membenarkan dan tidak menyalahkan adanya kabar tersebut. Ia enggan berbicara lebih jauh seputar gagalnya duet Rasiyo dengan dirinya.

"Maaf saya tidak tahu persis soal itu. Kalau soal dengar kabar itu, saya juga dengar. Lebih baiknya tanya Pakde Karwo (Ketua DPD Demokrat Jatim) saja," kata Abror di Surabaya, Minggu 9 Agustus 2015 malam.

Informasi menyebutkan pada Minggu malam terjadi tarik ulur antara PAN dan Demokrat. Hal ini dikarenakan PAN menghendaki untuk posisi calon walikota adalah Dhimam Abror dan calon wakil walikotanya Rasiyo. Sedangkan Demokrat sebaliknya, Rasiyo sebagai calon walikota dan calon wakil walikotanya Dhimam Abror.

Selain itu, baik Rasiyo maupun Abror sama-sama tidak berkenan duduk di posisi calon wakil walikota. Keduanya ngotot sama-sama ingin menduduki posisi calon walikota.

"Keduanya sama-sama ngotot pada pendiriannya, sehingga terjadi kebuntuhan. Duet ini gagal karena Pak Rasiyo malam ini menyatakan tidak mau dicalonkan. Tentunya ini merepotkan juga bagi Pakde Karwo, sehingga harus menformat ulang," kata sumber yang tidak mau disebutkan namanya.

Eks Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Rasiyo sebelumnya meminta agar publik menunggu keputusannya maju atau tidak dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Surabaya yang dijadwalkan berlangsung Desember 2015.

"Tunggu saja nanti, semua masih belum pasti juga kok," ujar dia.

Kendati demikian, ia tak menampik jika sejumlah partai politik mulai mendekati dan memintanya maju sebagai orang nomor satu di Kota Pahlawan, sekaligus bersaing melawan pasangan petahana Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana.

Bahkan, Komisaris Utama Bank UMKM Jatim tersebut juga tidak membantah ada pembahasan yang membicarakan dan mengusulkan agar dirinya maju dalam Pilkada Surabaya.

"Kalau ketemu pimpinan partai politik sudah sering malahan. Apalagi mereka semua teman-teman saya. Ketua Partai Demokrat, Ketua PAN, Ketua Partai Gerindra, semuanya kawan-kawan saya," ucap dia. (Ant/Ado/Nda)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya