Liputan6.com, Surabaya - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya melalui sidang pleno pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon Pilkada Surabaya menetapkan, pasangan petahana atau incumbent Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana mendapat nomor urut 2.
Sementara pasangan Rasiyo-Lucy Kurniasari yang diusung Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN) mendapat nomor urut 1.
Risma yang diusung PDI Perjuangan mengatakan, nomor urut 2 itu memiliki banyak makna. Di antaranya, 2 jari tangan menunjukkan nomor 2 dan bisa juga membentuk huruf V yang menunjukkan kata "victory", yang berarti kemenangan.
"Selain itu juga bisa bermakna 2 mata, 2 kaki, 2 tangan, dan mungkin juga 2 periode," tutur Risma di Gedung KPU Kota Surabaya, Jumat (25/9/2015).
Sementara, Rasiyo mengatakan, nomor urut 1 mengandung sesuatu yang keramat. "Nomor satu itu angka keramat, karena mengandung arti esa. Tuhan juga suka angka yang ganjil, bukan genap," ujar dia.
Rasiyo mengaku sangat bangga mendapatkan nomor urut 1. Nomor 1 itu sesuai dengan doanya di samping pusara pahlawan Bung Tomo. "Tadi saya sempat ziarah ke makam Bung Tomo, dan berdoa kepada Tuhan agar diberi nomor 1, dan dikabulkan," tandas Rasiyo.
Ketua KPU Kota Surabaya Robiyan Arifin menjelaskan, 2 pasangan calon Walikota Surabaya itu mengikuti arahan atau aturan yang telah ditetapkan KPU. "Sesuai SK KPU Surabaya Nomor 39, tahapan berikutnya adalah masa kampanye, dimulai pada 27 September sampai 5 Desember 2015," kata dia.
KPU Kota Surabaya telah menyiapkan 5 pasang baliho, 10 pasang umbul-umbul untuk kedua calon yang dipasang di setiap kecamatan. Juga 2 pasang spanduk di setiap kelurahan, dan poster serta selebaran untuk kelengkapan kampanye.
"Semua itu dicetak KPU, masing-masing pasangan tidak boleh menambah atau memperbanyak alat peraga kampanye," imbuh Robiyan.
Untuk menggelar rapat umum dengan mendatangkan massa, masing-masing pasangan calon mendapat kesempatan 1 kali selama masa kampanye. Sementara untuk pertemuan, masing-masing pasangan calon Walikota Surabaya punya jadwal sendiri.
"Untuk pertemuan terbatas, izinnya ke kepolisian dengan tembusan ke KPU dan Panwas Surabaya," imbuh Robiyan.
Terkait kemungkinan jadwal kampanye bersamaan dan gesekan massa pendukung, Robiyan mengimbau kedua pendukung calon agar menghindari hal itu. Tetapi, kemungkinan tidak terjadi karena pelaksanaan rapat umum digelar hanya sekali. "Kepolisian pasti tahu soal jadwal itu," pungkas Robiyan. (Rmn/Sun)
Pilkada Surabaya, Pasangan Risma-Whisnu Dapat Nomor Urut 2
Sementara pasangan Rasiyo-Lucy Kurniasari yang diusung Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN) mendapat nomor urut 1.
diperbarui 25 Sep 2015, 18:47 WIBDiterbitkan 25 Sep 2015, 18:47 WIB
Pasangan Risma-Whisnu saat mendatangi Gedung KPU Kota Surabaya, Jumat (25/9/2015). (Liputan6.com/Dian Kurniawan)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Momen Paling Menyedihkan bagi Jose Mourinho Selama Menjadi Pelatih
Usai Dipecat, ASN Kemendikti Saintek Bakal Bertemu Titiek Soeharto dan DPR
Roket Starship Meledak Saat Uji Terbang, Ini Penyebabnya
Donald Trump Tak Singgung Soal Gaza di Pidato Perdana sebagai Presiden AS
Presiden AS Donald Trump Teken Perintah Eksekutif untuk Kembalikan Kebebasan Berekspresi Amerika, Stop Sensor Pemerintah
Donald Trump Janji Pulangkan Jutaan Imigran Ilegal dari AS
Donald Trump: Saya Diselamatkan Tuhan untuk Membuat AS Jadi Lebih Hebat
Bolehkah Zakat untuk Program Makan Bergizi Gratis, Bagaimana Hukumnya?
Pidato Pertama Donald Trump sebagai Presiden AS: Era Emas Amerika Serikat Dimulai
Diperiksa Kejati, Bupati Lampung Timur Dawam Rahardjo Irit Bicara, Sempat Terjadi Aksi Dorong dengan Wartawan
Rumah Layak Huni untuk Rakyat Kecil, Mendagri: Ini Bukti Nyata Perhatian Presiden Prabowo
Sah, Donald Trump Jadi Presiden ke-47 AS