Pengumpulan KTP TemanAhok Resmi Ditutup Besok

Hingga malam ini, relawan TemanAhok telah memverifikasi 1.000.264 formulir warga Jakarta yang memilih sikap mendukung Ahok.

oleh Audrey Santoso diperbarui 29 Jun 2016, 20:42 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2016, 20:42 WIB
20160629-Teman Ahok Hitung Manual 1 Juta KTP Dukungan Ahok-Jakarta
Relawan Teman Ahok menggelar rekapitulasi KTP secara manual di markas Teman Ahok, Jakarta, Rabu (29/6). Penghitungan itu guna menepis dugaan beberapa pihak yang menilai satu juta KTP yang dikumpulkan untuk Ahok tidak benar. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - TemanAhok akan mengakhiri kegiatan pengumpulan Kartu Tanda Penduduk (KTP) pendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada Kamis 30 Juni 2016.

Kegiatan menjaring dukungan agar Ahok dapat maju ke Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 itu sudah dilakukan sejak setahun lalu. Namun, karena adanya persyaratan calon independen kepala daerah harus mengusung nama wakilnya, pengumpulan KTP diulang pada 11 Maret 2016.

"Pengumpulan satu juta KTP kami akhiri 30 Juni 2016. Bagaimana nasib satu juta KTP untuk Ahok? Akan kami serahkan ke Bapak (Ahok) seperti janji kami di awal," kata Pendiri TemanAhok, Singgih Widyastomo, di Sekretariat TemanAhok, Graha Pejaten, Jalan Pejaten Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (29/6/2016).

Hingga malam ini, relawan TemanAhok telah memverifikasi 1.000.264 formulir warga Jakarta yang memilih sikap mendukung Ahok. Formulir-formulir tersebut dinyatakan sah untuk diinput ke basis data pendukung Ahok karena pengisinya mencantumkan KTP DKI Jakarta.

Juru Bicara TemanAhok, Amalia Ayuningtyas, menjelaskan, data yang terverifikasi berbeda dengan data di website www.temanahok.com, jauh lebih sedikit karena ada 34.000 formulir yang tidak dapat diverifikasi dengan berbagai sebab.

Antara lain pendukung tidak memiliki KTP DKI Jakarta, berasal dari unsur penegak hukum TNI-Polri, berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS), hanya melampirkan Surat Izin Mengemudi (SIM), dan formulir rusak.

"Data berbeda antara yang terverifikasi dengan website karena ada sekitar 34.000 data pendukung yang bermasalah," ujar Amalia.

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya