PDIP DKI: Jika Ahok-Djarot Sudah Keputusan Partai, Kami Tunduk

Sikap menolak Ahok itu bisa berubah jika partainya sudah memutuskan siapa yang akan dicalonkan sebagai gubernur DKI Jakarta.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 19 Agu 2016, 13:35 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2016, 13:35 WIB
Delvira Chaerani Hutabarat/Liputan6.com
PDIP konsolidasi pemenangan pilkada di GOR Bulungan, Jaksel (Delvira Chaerani Hutabarat/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu PDIP DKI, Gembong Warsono mengatakan, soal video 'Ahok pasti tumbang' yang dinyanyikan oleh puluhan kader partai berlambang banteng moncong putih itu hanyalah ekspresi perbedaan pendapat di internal PDIP.

"Kita memaknainya ini hanya perbedaan, ini hanya dinamika," ucap Gembong kepada Liputan6.com, Jumat (19/8/2016).

Meski demikian, dia menegaskan, sikap menolak Ahok itu bisa berubah jika partainya sudah memutuskan Djarot Saiful Hidayat kembali berpasangan dengan Ahok dalam Pilkada DKI 2017.

"Partai ini kan belum memutuskan. Kalau sudah putusan partai, semua akan tunduk. Ini doktrin PDIP. Siapapun yang sudah akan diputuskan, semuanya akan ikut," tegas Gembong.

Gembong juga membantah mendapat teguran dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto atau Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait beredarnya video itu.

"Enggak sih (dimarahi). Cuma begini, yang membuat tidak enak, itu adalah konsumsi internal dan Pak Bambang ( Plt Ketua DPD PDIP DKI) mengatakan rapat tertutup. Jadi bukan kita yang meminta atau sengaja direkam dan di-upload," Gembong memungkas.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya