Ahok Sarankan Anies Buka Data Pemprov DKI Sebelum Kontrak Politik

Menurut Ahok, Anies dan timsesnya tidak mengerti masalah di Tanah Merah, sehingga akan lebih baik membuka data terlebih dulu.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 04 Okt 2016, 10:34 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2016, 10:34 WIB
 Keluar dari kantor Ahok bersama Djarot kompak menggunakan baju kotak-kotak biru, putih, merah.
Keluar dari kantor Ahok bersama Djarot kompak menggunakan baju kotak-kotak biru, putih, merah.

Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon gubernur DKI Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menyarankan penantangnya di Pilkada DKI 2017, Anies Baswedan dan tim mereka membuka dan menggunakan data Pemprov DKI ketika bertemu dan menjanjikan sesuatu kepada warga Jakarta. Pemprov DKI membuka semua data kepada siapapun.

"Saya bilang, Pak Anies, tim suksesnya minta saja data sama kita. Kita kan open data," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Selasa (4/10/2016).

Pernyataan tersebut dilontarkan Ahok untuk menanggapi kontrak politik yang dilakukan Anies dengan warga Tanah Merah, Koja, Jakarta Utara. Menurut Ahok, Anies dan timsesnya tidak mengerti masalah di Tanah Merah, sehingga akan lebih baik membuka data terlebih dahulu.

"Jangan sampai karena datanya dibohongi dari timses atau bukan dibohongilah, karena datanya tidak benar, akhirnya menyampaikan sesuatu, melakukan yang merugikan dan mempermalukan sendiri," ujar Ahok.

Diketahui, kontrak politik yang disodorkan untuk Anies antara lain melegalisasi kampung yang dianggap ilegal dengan cara tidak menggusur melainkan membangun kampung deret. Selain itu, warga meminta tanah yang ditempati diakui haknya dalam bentuk sertifikasi hak milik.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya