Timses Anies-Sandi Heran Elektabilitas Agus-Sylvi Cepat Naik

Agus-Sylvi baru dipasangkan dan baru satu bulan jadi buah bibir masyarakat Jakarta.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 31 Okt 2016, 10:09 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2016, 10:09 WIB
20161020-Anies-Sandiaga-Luncurkan-Logo-Salam-Bersama-Jakarta-YR
Pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno meluncurkan logo kampanye salam bersama, Jakarta, Kamis (20/10). Peluncuran logo salam bersama ini juga menggantikan salam "winner" yang sebelumnya dipakai oleh Anies-Sandi. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKopi) terbaru mengungkapkan, elektabilitas calon gubernur dan calon wakil gubernur (cagub-cawagub) Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Syaiful Hidayat (Ahok-Djarot) masih yang tertinggi di antara calon lainnya.

Elektabilitas pasangan nomor urut 2 tersebut sebesar 27,5 persen. Pasangan nomor 3, Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandi), sebesar 24 persen dan pasangan nomor 1, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni (Agus-Sylvi), 21 persen.

Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono menerima hasil survei tersebut, terlebih soal elektabilitas pasangan petahana yang menurun. Meski demikian, dia sedikit menyindir soal hasil survei Agus-Sylviana.

"Elektabilitas yang paling fenomenal justru saat ini Agus Yudhoyono-Sylviana. Dengan elektabilitas 21 persen ini sangat baik dibandingkan dengan dua pasangan lainnya. Sebab Agus-Sylvi kan baru dipasangkan dan baru satu bulan jadi buah bibir masyarakat Jakarta," kata Arief.

Elektabilitas Anies-Sandi

Soal elektabilitas Anies-Sandi, ia mengaku tidak puas. Seharusnya, menurut dia, pasangan nomor urut tiga tersebut bisa lebih tinggi lagi elektabilitasnya.

"Survei ini tentu bagi Partai Gerindra terkait hasil yang didapat elektabilitas Anies-Sandi belum memuaskan dan ini akan jadi sebuah evaluasi bagi Gerindra dan PKS. Sebab, seharusnya dengan tren yang menurun dari Basuki-Djarot, elektabilitas Anies-Sandi bisa di atas 35 persen," tegas Arief.

Karena itu, ia menambahkan, jika melihat hasil survei Kedai Kopi, pihaknya masih belum berani memastikan pemenang Pilkada DKI Jakarta. Namun, ia masih bisa menduga jika pesta demokrasi di Ibu Kota Pilkada DKI akan berlangsung dua putaran.

"Ini sih kayaknya lembaga survei ini masih mengeluarkan hasil survei yang belum berani untuk menentukan pemenangnya di Pilkada DKI Jakarta," ujar Arief.

Merujuk pada www.kedaikopi.co, responden yang menjawab akan mencoblos pada Pilkada DKI Jakarta sangat tinggi, yakni 92,70 persen. Sementara mayoritas dari mereka sudah memiliki pilihan cagub-cawagub dengan persentase sebesar 56,60 persen.

Kedai Kopi juga mensurvei nilai kepuasan pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Mayoritas responden menjawab dengan nilai 61-80, dengan persentase sebesar 32,30 persen.

Sedangkan tingkat popularitas yang dimiliki para calon, yaitu Basuki Tjahaja Purnama sebesar 93,90 persen, Djarot Saiful Hidayat (59,90 persen), Anies Baswedan (69,50 persen), Sandiaga Uno (58,80 persen), Agus Harimurti Yudhoyono sebesar 76,80 (persen) dan Sylviana Murni (54,80 persen).

Sementara akseptabilitas calon gubernur memperlihatkan Basuki Tjahaja Purnama sebesar 56,80 persen, Djarot Saiful Hidayat (47,10 persen), Anies Baswedan (54,20 persen), Sandiaga Uno sebesar 46,30 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (59,10) dan Sylviana Murni (45,70 persen).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya