Jubir Tim Pemenangan: Kabar Ahok Ditolak Warga Condet Tak Benar

Bawaslu dan kepolisian diminta dapat bersikap responsif terhadap penolakan calon pilkada di daerah.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 07 Nov 2016, 07:35 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2016, 07:35 WIB
Ahok blusukan ke Muara Karang.
Ahok mengunjungi kawasan Muara Karang, Penjaringan, Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta Beredar kabar Minggu, 6 November 2016 malam, calon gubernur (cagub) DKI 2017, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menyambangi Balai Rakyat, Condet. Dikabarkan warga di sana menghadang dan mengusir Ahok.

Terkait hal tersebut, jubir pemenangan Ahok-Djarot, Bestari Barus, membantah. Pada saat itu, ditegaskan tidak ada agenda Ahok untuk berkampanye di tempat tersebut.

"Belum ada (agenda di hari minggu). Saya juga enggak ada tembusan. Jadi hoax itu, tidak ada acara," ucap Bestari kepada Liputan6.com, Jakarta, Minggu, 6 November 2016.

Dia menegaskan, dalam kampanye tidak ada yang boleh menghalangi. Sebab, tindakan itu dianggapnya bertentangan dengan undang-undang.

"Karena hal itu enggak dibenarkan. Barang siapa yang dihalangi, ada tindakan hukum kepada mereka," ucap Bestari.

Untuk itu, pihaknya meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan kepolisian dapat bersikap responsif terhadap kondisi tersebut. Koordinasi antara kedua lembaga tersebut dinilai perlu dilakukan agar kasus penolakan tidak terjadi.

"Kita harap Bawaslu dan aparat kepolisian bertindak lebih tegas. Enggak hanya dengan pasangan Ahok-Djarot. Yang pasangan lain harus sama juga," kata Bestari.

Meski begitu, ada sisi positif di balik penolakan itu. Para pendukung Ahok-Djarot yang militan kian bertambah untuk memenangi pilkada DKI 2016.

"Ada fenomena aneh bahwa kecenderungan para pendukung idealis terhadap Ahok hari ini berkurang, tapi angka pendukung militan Ahok bertambah. Berapa tempat yang saya datangi, bilang, 'Bang kemarin saya cuma ajak keluarga, sekarang saya akan ajak tetangga dan kerabat juga untuk milih Ahok-Djarot," tutup Bestari.

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sempat dievakuasi saat blusukan di Pasar Kaget, Kebun Jeruk, Jakarta Barat, Rabu kemarin, 2 November 2016. Evakuasi lantaran sekitar 30 orang yang mengenakan pakaian serba putih menghadang dan mendemo Ahok.

Terkait hal itu, Ketua Bidang Kampanye dan Sosialisasi Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Merry Hotma, mengatakan, pihaknya sudah mengetahui, akan ada sabotase itu. Bahkan tim sudah meminta Ahok agar membatalkan blusukan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya