Beda Cara Pengawasan Orang Asing antara Anies dan Sylvi

Sylvi yang menjawab pertanyaan itu mengatakan bahwa dia dan pasangannya ingin mengandalkan pemberdayaan masyarakat.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 13 Jan 2017, 22:02 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2017, 22:02 WIB
20170113-Sylviana-Murni-FF
Cawagub DKI Jakarta nomor urut 1, Sylviana Murni memaparkan visi dan misi saat debat Perdana. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pasangan nomor urut 3 Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandiaga) kesempatan bertanya kepada pasangan pasangan nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni (Agus-Sylviana) dalam sesi ke-4 Debat Cagub-Cawagub DKI Jakarta.

Melalui Anies Baswedan, pasangan ini menanyakan langkah yang akan diambil terkait dengan keberadaan warga luar Jakarta yang datang ke Ibu Kota tanpa kelengkapan dokumen.

"Bagaimana cara Pak Agus bisa mengoptimalkan Tim Pora, bahwa warga Jakarta tak kalah dengan warga yang datang dari luar Jakarta," tanya Anies dalam debat perdana pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (13/1/2017) malam.

Sylvi yang menjawab pertanyaan itu mengatakan bahwa dia dan pasangannya ingin mengandalkan pemberdayaan masyarakat.

"Apabila sampai amanah itu pada kami, kami akan menyiapkan yang namanya bantuan bergulir Rp 50 juta per unit usaha dan 0 persen untuk bunga," jawab Sylvi.

Menanggapi jawaban itu, Anies mengatakan, fokusnya adalah soal keberadan Tim Pengawasan Orang Asing (Tim Pora).

"Pengawasan melekat ada pada tiap wilayah, mereka yang bekerja di Jakarta adalah mereka yang punya dokumen kependudukan," tegas Anies.

Dalam jawabannya Sylvi mengatakan dia sangat paham soal keberadaan orang asing karena pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemprov DKI.

"Saya tahu bagaimana dokumen warga untuk diawasi mulai dari mereka masuk, yang penting sekarang kita sudah punya E-KTP," pungkas Sylvi.

Debat calon gubernur malam ini mengangkat tema sosial ekonomi, pendidikan, keamanan, lingkungan dan transportasi. Moderator debat adalah Ira Koesno, bersama empat orang panelis yaitu Imam B Prasodjo, Aceng Rahmat, Yayat Supriyatna, dan Enny Sri Hartati.

Debat selanjutnya akan dilaksanakan pada 27 Januari dan 10 Februari.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya