Liputan6.com, Jakarta - Moderator pada debat calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta pada Jumat 27 Januari 2016 adalah Eko Prasodjo dan Tina Talisa. Eko disebut-sebut dekat dengan Partai Demokrat karena pernah menjadi Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi era Susilo Bambang Yudhoyono.
Menanggapi hal tersebut, calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan, moderator akan profesional sehingga pihak lain tak perlu berburuk sangka.
"Ya kalian jangan suudzon (buruk sangka) dulu lah. Besok dengerin saja gitu lho," ujar Ahok di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (26/1/2017).
Advertisement
Terkait adanya perubahan peraturan dari debat petama, seperti panelis juga diizinkan bertanya, Ahok menanggapi dengan menyebut KPU DKI, panelis, dan moderator pasti mempersiapkan debat yang terbaik sehingga akan menguntungkan warga Jakarta.
"Enggak apa-apa (panelis tanya). Saya kira panelis kalau bertanya makin tajam, menggali makin dalam, warga Jakarta akan diuntungkan," ujar Ahok.
Ahok mengatakan, dengan adanya panelis yang mencecar, maka para cagub harus dapat menjelaskan programnya hingga detail dan jujur.
"(Panelis) akan mendengar yang dijawab masuk akal enggak, apa cuma ngarang cerita. Misal contoh, masyarakat aja ngerti kok di sungai. Saya bilang kalau saya sih engga bisa enggak bongkar. Pasti saya bongkar. Kalau ada yang bisa diapungkan saya juga enggak tahu ilmunya gimana," ucap Ahok.