Liputan6.com, Jakarta - Menjelang akhir masa kampanye, calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok makin intens blusukan. Namun begitu, beberapa kegiatannya itu tanpa pemberitahuan kepada Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam).
Hal itu sudah Ahok lakukan di sejumlah daerah. Seperti blusukan di Semper Barat Jakarta Utara, Lubang Buaya Jakarta Timur, dan Kalideres Jakarta Barat.
Menanggapi hal itu, Ahok menegaskan bahwa blusukan tersebut tidak termasuk kampanye. Dia menyebut blusukan untuk mengetahui permasalahan warga dan bukan meminta mereka memilihnya.
Advertisement
"Tadi aku kampanye enggak? Saya aja bilang sama Pak RT, kalau memang (warga) enggak pilih saya, enggak apa-apa kok. Aku enggak bilang coblos (nomor) dua kan," kata Ahok di Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (6/2/2017).
Berdasarkan Peraturan KPU Nomor 12 Tahun 2016, disebutkan definisi kampanye adalah kegiatan menawarkan visi misi.
Pada blusukan hari ini, Ahok menyosialisasikan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) bagi tanah dengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) di bawah Rp 2 miliar pada warga Jatinegara, Jakarta Timur. Meski demikian, Ahok mengaku tidak sedang berkampanye dan menyebut hanya berdiskusi. Tidak ada penyampaian program kepada warga.
"Program apa? Ini diskusi," kata Ahok.
Pantauan Liputan6.com, Ahok dan timnya yang blusukan tersebut juga membagikan buku biografi dirinya yang berjudul "A Man Called Ahok". Dia juga selalu mengacungkan dua jarinya tiap berfoto dengan warga.
"Ini masa kampanye, bebas mau kemana saja," kata Ahok.