Liputan6.com, Jakarta Dukungannya yang diberikan oleh Gerakan Pemuda Ansor kepada pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Purnama atau akrab disapa Ahok, serta Djarot Saiful Hidayat tentunya akan berdampak positif bagi paslon nomor dua tersebut.
Atas dukungan itu, Ahok tampak tak terkejut. Sebab, ia mengaku sejak dulu Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Mantan Ketua Nahdlatul Ulama sudah mendukung dirinya.
“Terima kasih. Dari dulu juga Gus Dur dukung kita terus kok, waktu di Babel (Bangka Belitung) juga dukung,” ujar Ahok.
Advertisement
Di sisi lain,Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Coumas mengaku mendukung Ahok-Djarot pada putaran kedua Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta putaran kedua.
“Kita harus gunakan momentum ini dan Pak Ahok serta Pak Jarot sebagai wasilah. Sebagai perantara untuk mempertahankan negara ini,” ujar Yaqut.
Dukungan, lanjut Yaqut, GP Ansor tidak akan memberikan dukungan pada kelompok yang berpotensi membesarkan Islam radikal.
“Jadi kalau di lapangan ada yang menemukan ada kader Ansor atau kader Banser yang mendukung kelompok-kelompok radikal tersebut, laporkan ke saya. Besok kita kasih surat pemecatan,” ucapnya.
Mantan Presiden RI keempat Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, diakui Ahok mendapat tempat khusus di hatinya. Sebabnya, saat kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur Bangka Belitung pada 2007 lalu, Gus Dur tampil mendukung Ahok maju.
Bahkan, diakui Ahok, Gus Dur ikut turun ke lapangan guna mendukung dan ikut berkampanye bagi dirinya. "Beliau orang yang paling nekat mendukung saya jadi gubernur. Dia pokoknya habis-habisan mendukung saya. Gus Dur sebenarnya sudah tidak mau kampanye lagi. Begitu tahu saya maju, beliau mau kampanye," ucap Ahok.
Kampanye Gus Dur untuk Ahok pada saat Pilgub Bangka Belitung 2007 silam itu juga diunggah di situs Youtube, dan memiliki durasi 1 menit 52 detik. Video itu tercatat, diunggah pada Kamis, 16 Agustus 2012.
Dalam kampanye Ahok saat itu, Gus Dur mengutip salah satu ayat Al-Quran tentang penciptaan laki-laki dan perempuan, serta menjadikan manusia dengan beragam suku dan bangsa. Gus Dur yang mengenakan peci dan batik berwarna cokelat menambahkan, keadaan masyarakat yang bersuku-suku dan berbangsa-bangsa itu ditujukan supaya mereka saling mengetahui dan mengenal.
“Kalau sudah mengenal bisa menjadi sayang dan cinta. Jadi kenapa memilih Ahok? Karena cinta,” ujar Gus Dur dalam video tersebut.
Pada Pilgub DKI Jakarta 2017 putaran kedua, pasangan Ahok-Djarot akan beradu kuat dengan Pasangan Calon nomor urut tiga Anies-Sandi pada pencoblosan yang akan berlangsung 19 April mendatang.
(*)