Djarot Belum Temukan Pasar Tradisional Bersih dan Rapi di Medan

Calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Djarot Saiful Hidayat mengunjungi salah satu Pasar Tradisional di Kota Medan.

oleh Reza Efendi diperbarui 02 Mar 2018, 18:21 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2018, 18:21 WIB
Calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Djarot Saiful Hidayat. (Liputan6.com/Reza Efendi)
Calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Djarot Saiful Hidayat. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Liputan6.com, Medan - Calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Djarot Saiful Hidayat bersama istrinya, Heppy Farida mengunjungi salah satu Pasar Tradisional di Kota Medan. Kali ini, Pasar Simpang Limun Medan menjadi lokasi blusukan cagub nomor urut 2 tersebut.

Di pasar tradisional yang berada di kawasan Jalan Sisingamangaraja, Kecamatan Medan Kota, Djarot dan istri berbelanja kebutuhan sehari-hari sekaligus bersilaturahmi dengan para pedagang dan pembeli.

Dalam kesempatan itu Djarot Saiful Hidayat berupaya agar pasar-pasar tradisional, khususnya di Kota Medan, tertata dengan rapi dan nyaman dikunjungi. Menurutnya, hal ini semua butuh tindakan nyata dari semua pihak.

"Pasar-pasar tradisional itu harus bersih, rapi, terang, tidak jorok, sampah diolah dengan baik, sehingga pembeli dan pedagang nyaman," kata Djarot, Jumat (2/3/2018).

Selama berkeliling di Kota Medan, Djarot yang berpasangan dengan Sihar Sitorus ini mengaku belum menemukan pasar yang bagus. Dirinya juga banyak mendapat keluhan dari warga, mulai dari banjir, bocor, jorok, dan sampah.

"Ini tidak bisa dibiarkan. Bahkan jalan saja kita harus nunduk-nunduk karena takut kebentur," ucap Djarot Saiful Hidayat.

Revitalisasi Pasar

Djarot Saiful Hidayat
Calon Gubernur Sumatera Utara, Djarot Saiful Hidayat. (Liputan6.com/Rita Ayuningtyas)

Djarot menyebut, jika kita berpihak pada wong cilik, segala sesuatu harus diubah dan diperbaiki. Misalnya kondisi pasar-pasar tradisional yang harus direvitalisasi dengan mengangkat ekonomi kerakyatan, termasuk memberdayakan pedagang-pedagangnya.

"Seperti dikasi kredit KURS agar pedagang tidak kena rentenir," ujarnya.

Djarot mengungkapkan, tantangan ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah kota saja, tapi juga tanggung jawab dari pemerintah provinsi.

"Yang dilihat itu tetap pemerintah, masyarakat tidak peduli itu pemerintah kota, provinsi atau pusat. Yang dinilai itu pemerintah. Ada enggak sih perhatian dan tindakan serta action dari pemerintah," Djarot menandaskan.

 

**Lihat profil para calon yang bertarung dalam Pilkada 2018 di halaman ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya