Gus Solah: Maju Di Pilpres, Jokowi Harus Gandeng Tokoh Islam

Menurut Gus Solah, Jokowi bisa memilih tokoh Islam dari kalangan partai politik maupun nonparpol.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Mar 2018, 22:03 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2018, 22:03 WIB
foto-kandidat-konvensi-2-131219c.jpg
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Salahudin Wahid atau Gus Solah . (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang, Jawa Timur, KH Salahuddin Wahid mengatakan Presiden Jokowi harus menggandeng tokoh Islam bila kembali maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.

"Saya kira begitu. Kalau bukan dari Islam pemilih Pak Jokowi bisa jauh berkurang," kata Gus Sholah, sapaan akrab adik kandung Gus Dur itu di Jombang, Sabtu (17/3/2018).

Menurut Rektor Universitas Hasyim Asyari itu, Jokowi bisa memilih tokoh Islam dari kalangan partai politik maupun nonparpol.

"Banyak pilihan. Dari parpol misalnya Rommy (ketua umum PPP M Romahurmuziy, red), ia calon yang baik. Dari luar parpol misalnya Pak Mahfud MD, juga calon yang baik," ucap adik kandung Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid itu.

Menurut mantan ketua PBNU itu, pemilihan calon wakil presiden yang tepat akan turut menentukan kemenangan pasangan capres-cawapres mendatang karena capresnya hampir pasti hanya dua, yakni Jokowi dan Prabowo Subianto.

"Calon ketiga sulit untuk diwujudkan. Jadi tinggal siapa yang jadi pendamping dua calon itu. Masih ada waktu beberapa bulan untuk menentukan," kata Gus Solah seperti dilansir dari Antara.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tolak Calon Tunggal

Presiden Jokowi kumpulkan para pemimpin bank
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani saat menerima pimpinan bank umum Indonesia di Istana Negara, Kamis (15/3). Presiden didampingi Menko Perekonomian Darmin Nasution dan Kepala OJK Wimboh Santoso. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Mantan wakil ketua Komnas HAM itu pun tak setuju seandainya Pilpres 2019 hanya diikuti satu calon.

"Calon tunggal kurang bagus bagi demokrasi," kata dia. 

Sementara itu, Ketua Umum PPP M Romahurmuziy mengatakan partainya terus berkomunikasi dengan partai-partai yang berkomitmen mengusung Jokowi pada Pilpres 2019 untuk memberikan cawapres terbaik sesuai kebutuhan Jokowi.

"Kami PPP berfokus pada apa-apa yang dibutuhkan presiden ke depan karena tugas wakil itu mendampingi presiden," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya