3 Tokoh Sulsel yang Potensial Jadi Penerus JK pada Pilpres 2019

Tidak hanya Joko Widodo dan Prabowo Subianto yang namanya sering disebut dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2019

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Apr 2018, 06:34 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2018, 06:34 WIB
Wapres Jusuf Kalla Terima Penghargaan UNS
UNS memberikan penghargaan kepada Wapres JK di Auditorium UNS, Senin (12/3).(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Jakarta - Setahun jelang kontestasi Pilpres 2019, sejumlah nama politikus masuk dalam bursa bakal calon presiden dan wakilnya. Selain Joko Widodo atau Jokowi dan Prabowo Subianto, masih banyak nama lain yang hilir mudik disebut sebagai bakal calon.

Termasuk tokoh-tokoh asal Sulawesi Selatan. Nama Jusuf Kalla atau JK sempat disebut-sebut bakal kembali dipertimbangkan menjadi calon wakil presiden.

Namun terbentur aturan hukum, sehingga kecil kemungkinan JK kembali menjadi cawapres.

Selain JK, masih ada sederet nama tokoh Sulsel di bursa Pilpres 2019. Siapa saja? Ini daftarnya:

 

1. Anis Matta

Anis Matta Ingin Indonesia Jadi Poros Baru Dunia
Mantan Presiden PKS Anis Matta saat hadir di acara Relawan Anis Matta dan Gen AMPM Bali di Hotel Orenjje Denpasar (Liputan6.com / Dewi Divianta)

Nama Anis Matta (50), politisi kelahiran Bone ini sudah mengemuka sebagai cawapres yang dijagokan mendampingi capres Prabowo Subianto. Presiden PKS periode 2013-2015 sudah menyatakan kesiapannya berduet dengan Prabowo.

Ketua Bappilu DPW PKS Sulsel Irwan ST mengatakan, Anis Matta memang layak dan sudah siap menghadapi Pilpres 2019. "Anis Matta layak karena sisi kapasitas dan kekuatan jaringan," kata Irwan ST saat dikonfirmasi, Minggu (22/4/2018).

Dari sisi kapasitas, Anis Matta diyakini memiliki gagasan baru untuk Indonesia. Karena, kata dia, Indonesia pasca reformasi hanya berputar di situasi yang sama alias stagnan. Faktor kedua yang membuat Anis Matta layak menjadi cawapres, kata Irwan, adalah kekuatan jaringan.

"Kekuatan jaringan Anis Matta itu ada di politisi, penggerak ekonomi yakni pengusaha dan jaringan luar negeri. Diakui Anis Matta adalah salah satu tokoh yang punya jaringan luas, itu modalitas seorang pemimpin yang kuat," jelas Irwan.

 

2.Abraham Samad

Inspirato-Abraham Samad
Ketua KPK RI 2011-2015 Abraham Samad saat menjadi narasumber dalam acara Inspirato Liputan6.com di SCTV Tower, Jakarta, Selasa (23/1). (Liputan6.com/Arya Manggala)

Nama lain yang muncul adalah Ketua KPK periode 2011-2015 Abraham Samad (52). Andi Mariattang, salah seorang sahabat Abraham Samad membenarkan bahwa mantan ketua KPK itu sudah menyatakan siap jika digandeng sebagai capres maupun cawapres.

Tapi secara resmi Samad belum mendeklarasikannya. Kesiapan itu masih berdasarkan aspirasi yang terkumpul di tiap kegiatan antikorupsi yang didatangi Abraham Samad di berbagai daerah di Indonesia. Abraham Samad menjawab pertanyaan wartawan terkait aspirasi itu.

"Sebenarnya Abraham Samad belum deklarasi tapi dari berbagai kegiatan antikorupsi yang didatangi, banyak yang berharap bahwa Abraham Samad cocok. Dan pada dasarnya Abraham Samad memang siap maju," kata Andi Mariattang seraya menolak sebut posisi strategisnya di lingkaran Abraham Samad dengan alasan belum ada struktur resmi yang terbentuk.

Namun saat ditanya masa lalu Samad yang berpotensi menjadi penghalang, Mariattang menjawab santai. Menurutnya, masih banyak masyarakat yang menilai kasus yang menjatuhkan Samad karena kriminalisasi.

 

3. Syahrul Yasin Limpo

20160508-Tolak Bayar Mahar, Syahrul Yasin Limpo Tetap Melaju Jadi Caketum Partai Golkar-jakarta
Syahrul Yasin Limpo bersiap memberikan keterangan terkait pencalonan dirinya sebagai Calon Ketua Umum Partai Golkar, Jakarta, Minggu (8/5/2016). Syahrul mendapat nomor 8 pasca pencabutan nomor oleh SC Munaslub Golkar. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Sementara itu, munculnya nama Syahrul Yasin Limpo (63) sebagai cawapres diklaim datang dari aspirasi masyarakat Indonesia Timur. Gubernur Sulsel ini baru saja berakhir masa jabatannya pada 9 April 2018.

"Rencananya sore ini di Papua, SYL (Syahrul Yasin Limpo) terima penghargaan tokoh peradaban baru dari kawasan timur Indonesia dan sampai pagi tadi, tokoh adat dan tokoh agama dari daerah itu masih meminta SYL untuk langsung deklarasikan diri siap maju di Pilpres 2019 mendampingi Joko Widodo," ujar Devo Khadafi, keponakan Syahrul Yasin Limpo.

Tapi Syahrul tidak ingin gegabah. Sebab, dia ke Papua untuk menjalankan tugas dari partai barunya yakni NasDem.

"Kalaupun disebut-sebut nama SYL sebagai cawapres, yah makin banyak, makin bagus. Biarkan masyarakat memilih," kata Devo Khadafi.

 

Reporter: Salviah Ika Padmasari

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya