Liputan6.com, Bandung - Ketua tim pemenangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu), Saan Mustopa, menyebut pesaingnya pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) dan TB Hasanuddin-Anton Charliyan (Hasanah) butuh keajaiban untuk menyaingi Ridwan Kamil dalam perebutan kursi di Pilkada Jabar 2018.
"Bukan mengecilkan, tapi dengan waktu yang tersisa, untuk mendekati (elektabilitas Ridwan Kamil) saja sepertinya berat," ujar Saan di Bandung, Minggu 10 Juni 2018.
Baca Juga
Dengan demikian, lanjut dia, persaingan di Pilkada Jabar hanya akan terjadi dengan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi. Sementara, kata Saan, dua pasangan lain hanya akan jadi penonton saja.
Advertisement
"Indikatornya adalah Deddy Mizwar sebagai incumbent, juga didasarkan pada hasil survei yang presentasenya selalu berkejaran dengan Ridwan Kamil. Saya yakin yang bertarung itu hanya pasangan nomor satu dengan empat saja," ucapnya.
Saan mengatakan, adapun prediksi persaingan sengit Ridwan Kamil dengan Deddy Mizwar akan berlangsung di beberapa wilayah strategis seperti Kabupaten Bogor yang memiliki DPT paling besar dan Karawang.
Menurutnya, perolehan elektabilitas antara Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar masih imbang. Sedangkan di Karawang, kata Saan, paslon yang diusungnya diklaim menang tipis dari Deddy Mizwar.
"Di Kabupaten Bogor posisinya imbang antara Rindu dengan Deddy-Dedi. Kalau di Karawang, Purwakarta dan Bekasi, walaupun Rindu unggul, tapi masih splitnya 5 persen, jadi belum signifikan," kata Saan.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tak Akan Ada Kuda Hitam
Sementara itu, untuk Bandung Raya, Saan mengklaim sudah terkunci sebagai basis kemenangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul di Pilkada Jabar.
"Di daerah kaya Bandung raya, kami menangnya cukup jauh, rasanya sudah cukup emosional, enggak mungkin kegerus oleh pasangan lainnya. Kami ingin bertarung itu di tiga wilayah yaitu Cianjur, Kota Bogor, Sukabumi, Kota Sukabumi ditambah dengan Utara, Subang, Majalengka, Sumedang," tuturnya.
Saan menilai, dalam Pilkada Jabar kali ini tidak akan ada kuda hitam atau kejutan di menit akhir saat pemungutan suara. Jika ada tim lain yang mengklaim seperti itu, menurutnya sudah di luar akal sehat.
"Yang jelas kita ingin pasangan Rindu di posisi menang. Bukannya kita underestimate, rasanya dengan waktu yang tersisa hanya keajaiban lah yang bisa mengimbangi pasangan nomor satu dan empat," pungkas Saan.
Â
Reporter : Aksara Bebey
Sumber : Merdeka.com
Advertisement