SMRC: TGB Berpeluang Jadi Cawapres Jokowi untuk Merangkul Umat Islam

TGB memiliki kendala karena menjadi kader Partai Demokrat yang belum menentukan arah dukungan politik terkait pilpres.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Jul 2018, 06:06 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2018, 06:06 WIB
TGB
Poros Pemuda Nusantara mendeklarasikan dukungan kepada TGB. (Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta - CEO Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Djayadi Hanan menyebut peluang Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi menjadi cawapres 2019 masih terbuka. TGB sendiri lebih condong menjadi cawapres di kubu Joko Widodo atau Jokowi.

"Masih terbuka, tetapi saat ini karena Beliau kemarin sudah memutuskan mengendorse Jokowi, itu berarti peluang dia sebagai cawapres dari kubu Jokowi. Karena di kubu non-petahana itu kayaknya namanya sudah dicoret," kata Djayadi di markas SMRC, Jakarta Pusat, Kamis (5/6/2018).

Hanan yakin kubu Jokowi bakal mempertimbangkan TGB, mengingat dia memiliki dukungan dari kalangan umat Islam dan pengalaman ciamik sebagai Gubernur NTB. Dari situ, Jokowi bisa merebut suara pemilih yang tinggi.

"Tergantung alasan apa memilih Beliau. Misalnya kalau alasannya untuk merangkul kalangan umat Islam karena TGB selain gubernur yang berpengalaman dan cukup sukses, Beliau adalah tokoh Islam yang cukup disegani," tuturnya.

Meski demikian, TGB memiliki kendala karena menjadi kader Partai Demokrat. Dan Demokrat belum menentukan arah dukungan politik terkait pilpres.

Namun, lanjut dia, ketokohan TGB belum melekat di Partai Demokrat. Beda dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang saat ini sudah cukup bisa menentukan arah bendera Partai Demokrat.

"Saya kira TGB bukan tokoh sentral Demokrat, jadi kalau AHY bisa pindah (dukungan) mungkin bisa ya karena dia mulai dianggap mewakili Demokrat setelah SBY," terang Djayadi.

"Tapi TGB selama ini lebih dikenal sebagai tokoh yang mewakili Islam secara umum kemudian tokoh NTB atau nashdlatulwaton, tokoh Islam mirip mirip NU di NTB. Kalo dia dianggap akan mewakili Demokrat secara kesuluruhan saya kira belum," tandas Hanan.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya