5 Manuver TGB Zainul Majdi, Antara Poros Jokowi dan Prabowo

Sosok TGB Zainul Majdi ramai diperbincangkan di tengah riuh poros Jokowi dan Prabowo di Pilpres 2019. Dia bahkan disebut sebagai capres alternatif.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 05 Jul 2018, 06:56 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2018, 06:56 WIB
Gubernur NTB, TGB Zainul Majdi
Gubernur NTB, TGB Zainul Majdi memberikan sambutan pada acara Aliansi Strategis antara Alumni Universitas Al-Azhar Mesir dan Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB), di Jakarta, Rabu (21/2). (Liputan6.com/Pool/Ihwan)

Liputan6.com, Jakarta - Sosok Tuan Guru Bajang alias TGB Zainul Majdi muncul di tengah keriuhan bursa cawapres dua poros dukungan capres, yaitu Jokowi dan Prabowo Subianto. Bahkan, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) dua periode itu, dianggap sebagai salah satu calon presiden alternatif.

TGB sendiri sejauh ini telah menyatakan dukungannya kepada Jokowi untuk kembali maju sebagai calon presiden di Pilpres 2018. Menurut TGB, Jokowi merupakan tipikal pemimpin pekerja keras. Karena itu menurutnya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu perlu diberi kesempatan maju di periode berikutnya.

"Suatu transformasi enggak cukup hanya lima tahun, ketika periodisasi maksimal 10 tahun. Saya rasa sangat fair kita beri kesempatan Beliau untuk kembali melanjutkan," ucap TGB saat berkunjung ke Redaksi Liputan6 di SCTV Tower, Senayan, Jakarta, Selasa (3/7/2018).

Kendati demikian, bukan berarti peluang TGB untuk merapat ke kubu Prabowo sudah tertutup. TGB sendiri tercatat menjadi Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta NTB di Pilpres 2019.

Sebagai Ketua tim pemenangan, TGB berhasil membawa Prabowo-Hatta jauh mengungguli Jokowi-JK. Total sebanyak 72 persen suara yang diraih Prabowo di NTB. Angka tersebut merupakan kemenangan terbesar Prabowo selain di wilayah Jabar, dan Sumatera Barat di Pilpres 2014.

Berikut 5 Manuver dan Respons terkait TGB Jelang Pilpres 2019:

Aktif Dakwah, Didukung Ulama

Gubernur Nusa Tengga Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB) saat berkunjung ke redaksi Liputan6 di SCTV Tower, Senayan, Jakarta, Selasa (3/78/2018). (Istimewa)
Gubernur Nusa Tengga Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB) (tengah) saat berkunjung ke redaksi Liputan6 di SCTV Tower, Senayan, Jakarta, Selasa (3/78/2018). (Istimewa)

TGB Zainul Majdi sejauh ini terus melakukan safari ke sejumlah tokoh, baik tokoh politik nasional maupun tokoh agama.

TGB yang juga aktif berdakwah ini kerap diundang untuk memberikan ceramah bersama sejumlah ulama terkemuka. Karena sering tampil di forum dakwah, TGB kerap mendapat dukungan untuk maju sebagai capres dan cawapres.

Beberapa ulama terkemuka, seperti Ustaz Abdul Somad, KH Abdullah Gymnastiar alias Aa' Gym dan Syekh Ali Jaber secara tersirat telah menyampaikan dukungan kepada TGB untuk ikut meramaikan bursa capres-cawapres di Pilpres 2019 mendatang.

Dalam video rekaman acara yang di-posting di akun Facebook resmi Ustad Abdul Somad, terdapat hal menarik selama acara berlangsung, baik Aa Gym maupun Ustad Somad terlihat seperti memberikan sinyal dukungan agar TGB mencalonkan diri di pemilihan presiden (pilpres) 2019.

Sinyal dukungan ini berawal saat Aa' Gym bercerita kepada jamaah yang hadir. Ia mengatakan pernah berkunjung ke NTB dan melihat banyak perubahan terjadi selama daerah itu di bawah kepemimpinan TGB.   

"Saya sudah diundang beliau (TGB) ke Lombok, banyak perubahan, banyak kebaikan banyak keberkahan. Kalau panjang umur sampai 17 September 2018 (TGB menjadi Gubernur). 2019 yang saya pikirkan ya. Tenang-tenang, jangan tepuk tangan hadirin," ungkap Aa Gym.

Aa Gym juga tak sungkan memuji sosok TGB yang dianggapnya berprestasi di bidang politik. Dari situ kemudian Aa Gym terlihat kembali menunjukan sinyal dukungannya kepada politikus Partai Demokrat itu.

"Jadi pemimpin itu sebentar tapi hisabnya yang lama, tapi kenapa banyak pemimpin sekarang seperti yang tidak takut dihisab ustad? Ini sengaja pertanyaannya yang berat-berat untuk tes 2019. Saya hanya nyebut 2019 saja kok," tanya Aa Gym kepada TGB.

Dukung Jokowi 2 Periode

Presiden Jokowi Hadiri Panen Raya Jagung di NTB
Presiden Jokowi dan Gubernur NTB TGB Zainul Majdi Dalam acara Panen Raya jagung di Dompu, Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana yang sangat cekatan memetik jagung-jagung yang siap panen didampingi Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi), Sabtu (11/4/2015). (Rumgapres/ Agus Suparto)

Jokowi merupakan tipe pemimpin pekerja keras. Oleh karena itu, TGB menganggap mantan Gubernur DKI Jakarta itu layak maju kembali sebagai calon presiden di Pilpres mendatang.

"Suatu transformasi enggak cukup hanya lima tahun, ketika periodisasi maksimal 10 tahun. Saya rasa sangat fair kita beri kesempatan Beliau untuk kembali melanjutkan," ucap TGB.

Menurut dia, kendati Jokowi kalah telak di NTB saat Pilpres 2014 lalu, Provinsi NTB justru menjadi salah satu daerah yang mendapat perhatian besar dari Jokowi.

Salah satu bukti adalah diresmikannya Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Lombok, yang digadang sebagai The Next Nusa Dua.

"Saat bertemu Beliau pertama kali, saya katakan ke Pak Jokowi, saya dulu Ketua Pemenangan Prabowo di NTB, Pak. Tapi Beliau katakan, sudah lupakanlah..," kata TGB.

TGB sendiri mengaku menjadi Tim Pemenangan Prabowo di Pilpres 2019 karena diminta oleh seseorang yang menurutnya dia hormati. Karena itu, dia tidak bisa menolak permintaan tersebut.

"Bayangkan saya menjadi Ketua Tim Pemenangan, tapi tidak pernah sekalipun bertemu dengan Pak Prabowo," ucap TGB.

Menurut dia, Jokowi sangat objektif dan menganggap seluruh daerah di Indonesia mempunyai hak sama mendapatkan pembangunan.

"Beliau berusaha objektif dan melihat potensi di segala sudut daerah di Indonesia untuk bisa beliau fasilitasi. Beliau orang yang sangat concern bekerja," ucap dia.

Dukungan Ormas

Gubernur Nusa Tengga Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB) saat berkunjung ke redaksi Liputan6 di SCTV Tower, Senayan, Jakarta, Selasa (3/78/2018). (Istimewa)
Gubernur Nusa Tengga Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB) saat berkunjung ke redaksi Liputan6 di SCTV Tower, Senayan, Jakarta, Selasa (3/78/2018). (Istimewa)

Tak hanya dari lembaga survei, dukungan terhadap TGB Zainul Majdi juga muncul dari sejumlah ormas Islam. Politikus Partai Demokrat itu dianggap sebagai capres atau cawapres alternatif di tengah munculnya poros Jokowi dan Prabowo.

Terkait dukungan itu, TGB menilai itu sebagai bentuk apresiasi masyarakat kepadanya. Namun demikian, untuk maju sebagai capres maupun cawapres, faktor dukungan masyarakat saja tidak cukup. Tentu perlu ada konsolidasi di tingkat elit partai politik.

"Itu ditangkap suatu harapan baik, pencapresan itu sebagian besar di luar saya, ada faktor parpol. Namun, ketika ada harapan, itu harapan baik. Saya apresiasi," ucap TGB saat berkunjung ke Redaksi Liputan6 di SCTV Tower, Senayan, Jakarta (3/7/2018).

Menurutnya, penentuan sosok capres maupun cawapres pastinya harus mempunyai perhitungan yang matang. Tiap pimpinan Parpol tentu menginginkan agar capres atau cawapres yang dipilih merupakan sosok yang mau bekerja untuk Indonesia yang lebih baik.

"Pencapresan itu bukan hal main-main, ini berkaitan dengan 250 juta lebih nasib anak bangsa, ketika membangun harus ada kontinyutas. Dan ini sebuah bentuk aspirasi yang baik," ucap dia.

Terkait apakah sudah ada komunikasi dengan para pimpinan Parpol terkait Pilpres, TGB mengaku sejauh ini terus bersilaturahmi dengan tokoh manapun.

"Tentu dengan para tokoh, baik itu pimpinan parpol, kita silaturahmi," ucap TGB.

Demokrat Enggan Dikaitkan

Presiden Jokowi Hadiri Rapimnas Partai Demokrat 2018
Presiden Joko Widodo memekul gong disaksikan Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang yudhoyono dan Ketua Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono saat Rapimnas Partai Demokrat, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/3). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengapresiasi bila TGB telah menetapkan dukungan kepada Jokowi di Pilpres 2019.

"Kalau TGB sudah deklarasi ya kami ucapkan selamat. Tidak lebih dari itu," kata Ferdinand kepada Liputan6.com, Rabu (4/7/2018).

Dia menuturkan, meski TGB saat ini menjabat sebagai Anggota Majelis Tinggi Demokrat, apa yang disampaikan itu bukan suara dari partai berlambang bintang mercy itu.

"Tidak ada kaitannya sikap TGB dengan Demokrat soal dukungan tersebut. Itu sikap pribadi TGB yang tidak ada kaitan dengan Demokrat," pungkas dia.

Sejauh ini, Demokrat, kata Ferdinand belum menentukan dukungan di Pilpres 2019. Namun, pihaknya mendorong Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk bersaing di Pilpres 2019.

Diperhitungkan PDIP

20150818-Hendrawan-Supratikno
Hendrawan Supratikno

PDI Perjuangan, sebagai partai utama pengusung Jokowi berharap dukungan TGB Zainul Majdi terhadap Jokowi tulus dan tanpa ada embel-embel politik.

"Pujian dan dukungan yang tulus itu penting sebagai modalitas untuk bekerja lebih keras lagi," kata Ketua DPP PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (4/7/2018).

Terkait munculnya nama TGB dalam bursa cawapres bersama sejumlah tokoh lain seperti Muhaimin Iskandar, Romahurmuziy, Jenderal (Purn) Budi Gunawan dan Mahfud MD, Hendrawan mengatakan penentuan cawapres tidak ditentukan oleh survei, namun sepenuhnya ada pada Ketua Umumnya Megawati Soekarnoputri.

"Tentu yang bersangkutan yang bisa mengukur diri dan menilainya. Sekarang proses sudah mendekat karena kontestasi cawapres sudah berlangsung sejak kita memasuki 2018. Jadi dari timing masuk gelanggang, agak sedikit tertinggal," jelas dia.

Hendrawan meyakini, sebagai tokoh yang telah mempunyai basis massa, TGB mempunyai strategi dan memperhitungkan peluang dirinya untuk bisa menjadi cawapres di Pilpres 2019.

"Setiap parpol atau tokoh punya tim. Para Ketum Parpol punya kalkulasi dan intuisi politik. Meski demikian, saya yakin, orang sekaliber TGB punya tempat dalam the winning team untuk menuju Indonesia Hebat," sambung Hendrawan.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya