Liputan6.com, Jakarta - Tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno kembali melaporkan penerimaan dana kampanye yang mereka gunakan sejak 23 September hingga 27 November 2018 untuk kepentingan Pilpres 2019. Total penerimaan dana kampanye sebesar Rp 41,9 miliar.
Rincian dana penerimaan dana kampanye itu terdiri dari sumbangan Partai Gerindra sebanyak Rp 1.389.942.500 (3,3%), sumbangan Prabowo berbentuk jasa sebesar Rp 4.969.716.500 (11,9%) dan sumbangan Prabowo berbentuk uang 7.000.000.000 (16,7%). Kemudian sumbangan Sandiaga Uno sebesar Rp 28.500.000.000 (68,0%). Kemudian sumbangan perorangan Rp 10.050.000 (0,0%) dan sumbangan kelompok Rp 27.563.000 (16,7%).
"41,9 miliar naik kira kira 24 persen. Jadi memang ada kenaikan. Dari breakdownnya paling besar tetap Pak Sandi di Rp 28,5 miliar. Lalu Prabowo, bentuk uang dan jasa. Totalnya Rp 12 miliar. Uang Rp 7 miliar," kata Bendahara BPN Prabowo-Sandi, Thomas Djiwandono di media center, Jl Sriwijaya I No 35, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (28/11/2018).
Advertisement
Sementara, untuk pengeluaran dana kampanye, BPN menggunakan dana sebesar Rp 34,5 miliar. Dengan rincian operasional lain lain Rp 1.173.024.180 (3,7%), pemberi peralatan Rp 111.546.649 (0,4), pertemuan terbatas Rp 1.140.637.047 (3,6%), pertemuan tatap muka Rp 7.120.415.621 (22,4%), iklan media Rp 257.500.000 (0,8%), bahan kampanye Rp 435.333.333 (1,4%) dan kegiatan lain lain Rp 21.589.502.500 (67,8%).
"Pengeluaran Rp 34,5 miliar. Naik signifikan dari (laporan dana kampanye sebelumnya) Rp 16,5 miliar," ucapnya.
Kemudian, untuk kegiatan lain BPN memakai dana sebesar Rp 21,6 miliar. Rinciannya adalah dana media sosial Rp9.100.000 (0,0%), keperluan media center Rp 4.571.360.000 (21,2%), biaya sosial kemasyarakatan Rp 2.407.042.500 (11,1%) dan biaya teritori dan jaringan Rp 14.602.000.000 (67,6%).
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Bentuk Transparansi
Dalam kesempatan yang sama, Sandiaga Uno mengatakan, penyampaian penerimaan dana kampanye Prabowo setiap bulan adalah bentuk komitmen transparansi anggaran kepada masyarakat. Menurutnya, penting bagi publik untuk mengetahui pemasukan dan pengeluaran dana kampanye pasangan capres-cawapres.
"Ini adalah komitmen kita dan transparensi adalah salah satu pilar terpenting dari Prabowo-Sandi. Tadi sudah dijelaskan jumlah dana masuk dan dana keluar secara terperinci sesuai dengan peraturan KPU dan tentangg pelaporan dari KPU," urai Sandi.
Sandi menerangkan kegiatan kampanye yang sudah dilakukan dirinya dan Prabowo bisa menekan angka anggaran yang digunakan. Padahal, kegiatannya selama satu bulan ini berkeliling ke banyak kabupaten dan kota di Indonesia.
"Saya dan Pak Prabowo selama satu bulan terkahir ini kami menemukan beberapa inovasi dalam berkampanye, sehingga kami bisa menekan biaya kampanye seminim mungkin. Panggung salah satunya kita ganti dengan kardus dan jadinya kita tidak memerlukan panggung, dan kegitan ke masyarakat ini murni juga banyak partisipasi dari masyarakat," pungkasnya.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement