Liputan6.com, Jakarta - Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief tidak sepakat dengan nama Ira Koesno sebagai moderator debat Pilpres 2019.
Dia menuding Ira berpihak kepada pasangan calon petahana Joko Widodo. Selain itu, Andi menyoroti performanya ketika debat kandidat Pilgub DKI Jakarta.
Menanggapi itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding mengatakan nama Ira justru keluar dari pihak Komisi Pemilihan Umum.
Advertisement
Ditunjuknya penyiar bernama Dwi Noviratri Koesno itu pun karena disetujui oleh TVRI sebagai salah satu stasiun televisi yang menyiarkan debat perdana 17 Januari 2019. Karding menceritakan rapat di KPU pada Rabu 26 Desember lalu.
"Jadi Ira Koesno itu awalnya pada rapat terdahulu diusulkan KPU. Lalu kemudian TVRI bilang, kalau hanya satu moderator maka kami usulkan Ira Koesno karena tidak berjarak, artinya memiliki jarak yang sama untuk semua paslon, dianggap jauh lebih netral. Lalu kedua paslon menyetujuinya," ujar Karding kepada merdeka.com, Sabtu (29/12/2018).
Politikus PKB itu menceritakan, Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga diwakili Ferry Mursyidan Baldan, Sudirman Said, dan Priyo Budi Santoso. Mereka telah setuju dengan nama Ira Koesno. Lebih lagi pada rapat kedua, telah disepakati juga moderator kedua yaitu Imam Priyono.
"Jadi kok aneh kalau ada yang bilang sekarang kami yang usulkan, itu usulan KPU," ucap Karding.
Dia menyarankan Andi Arief tidak usah memainkan framing yang memutarbalikkan fakta.
"Saya kira tidak baik memutar kata, membuat framing itu tidak baik. Menang dengan cara baik menang dengan cara-cara terhormat, menang dengan narasi positif, itu jauh lebih elegan daripada berusaha menang dengan cara-cara yang tidak baik, yang suka mengingkari dan berbohong nggak baik itu," pungkasnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Andi Arief Kaget
Sebelumnya, Andi Arief kaget nama Ira Koesno disepakati sebagai moderator debat. Menurutnya, Ira tidak netral. Makanya dari pihaknya mengusulkan nama Rosianna Silalahi sebagai moderator.
"Saya kaget Ira Koesno jadi moderator. Pertama, Ira Koesno pernah berlaku tidak adil saat debat Pilkada Jakarta. Dia melakukan apa yang bukan tugasnya sebagai moderator, dia seperti ditugaskan untuk memberi kesan negatif pada salah satu paslon," ucap Andi kepada Liputan6.com, Sabtu (29/12/2018).
Kedua, dia mendengar beberapa proyek pencitraan dan lembaga pemerintah di mana Ira sebagai konsultannya. Andi mengatakan, apabila informasi yang didengarnya itu benar, maka sulit bagi Ira Koesno untuk tidak memihak.
"Ira Koesno harus menjelaskan soal ini dan jujur. Kalau tidak menjelaskan saya mengusulkan Ira Koesno diganti, kita cari yang tak pernah ada cacat dalam menjadi moderator dan tidak ada conflict of interest," ungkap Andi.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Advertisement